Mahasiswa Lampung Siapkan Aksi 13 April

Senin 11-04-2022,06:44 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Elemen dan BEM se-Lamsel Bakal Longmarch KALIANDA – Issue perpanjangan masa jabatan presiden terus menuai penolakan mahasiswa di berbagai daerah. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sekolah/perguruan tinggi di Lampung Selatan bahkan mencanakan longmarch di Kota Kalianda, Rabu (13/4/2022) lusa. Gerakan di Kalianda merupakan gerakan moril atas aksi mahasiswa yang dinamai ‘Tagih Istana Negara’. Lima point yang melatarbelakangi aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut. Yakni, menolak kenaikan PPn, menolak kenaikan BBM, menolak kenaikan bahan bahan pokok, menolak penundaan pemilu 2024 serta menolak perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 priode. Ketua BEM STIE Muhammadiyah Kalianda, M. Fajar Shidiq mengamini hal tersebut. Bahkan, sampai saat ini mereka tengah berkumpul dan membahas rencana aksi yang akan diikuti oleh ratusan mahasiswa tersebut. “Ya, Kami masih konsolidasi untuk aksi besok (Rabu.red). Sudah kita sepakati lima poin tuntutan demo besok. Sekarang kami masih melakukan konsolidasi guna kelancaran aksi besok,” ungkap M. Fajar kepada Radar Lamsel, Minggu (10/4) kemarin. Dia menegaskan, tak kurang dari 200 mahasiswa dipastikan bergabung. Mahasiswa tersebut ialah bagian dari BEM STIE dan STIH Muhammadiyah Kalianda, STAI Yasba, An-Nur, IMM, PMII, Himals dan UT. “Untuk sementara baru ini yang dikonfirmasi bakal ikut dalam aksi besok. Kalau harapan kami sih lebih banyak lagi mahasiswa yang bisa bergabung untuk menyuarakan aspirasi masyarakat besok,” tegasnya. Lebih lanjut dia mengatakan, aksi unjuk rasa itu tidak di fokuskan orasi di satu titik. Melainkan, bergerak atau longmarch dari suatu tempat ke tempat yang lain. “Ini sedang kami bahas titik kumpul nya. Rencananya, akan kami mulai dari titik kumpul di Dermaga Bom Kalianda lalu bergerak atau longmarch. Kita tidak fokus di satu tempat tapi mobile,” pungkasnya. Ketua PC PMII Lampung Selatan Yusuf Kurniawan menuturkan aksi moril tersebut dilakukan sebagai bentuk menyadarkan rakyat dan elit politik. Yusuf berharap element yang ada di Kabupaten ini dapat ikut andil menyampaikan kesengsaraan dan kegundahan rakyat selama ini. “ Kami tentu berharap element di Lamsel dapat ikut menyuarakan jeritan rakyat, harga-harga melambung tinggi tetapi muncul isu perpanjangan masa jabatan presiden. Maka kami mahasiswa memutuskan untuk aksi,” ujar pentolan PMII Lampung Selatan ini. Hal serupa dikatakan Gubernur BEM FMIPA Unila M Ikhsan Habibi yang menyebutkan jika pihaknya tidak ada yang ikut dalam aksi tersebut. \"Ga ada, kita justru sedang fokus untuk aksi tanggal 13 nanti di Lampung, dan dari kami tidak ada yang ke Jakarta,\" ungkapnya. Berbicara mengenai aksi tanggal 13 yang juga masih berhubungan dengan gerakan di Jakarta, Ikhsan mengaku jika pihaknya masih melakukan persiapan terkait tidak tegasnya Presiden Jokowidodo menentang kepemimpinan tiga periode. \"Masih membangun dan mengumpulkan elemen terkait, kita belum tahu berapa jumlah masanya tapi karena ini keresahannya bersama harapanya masyarakat juga ikut turun bersama menyuarakan pendapat,\" ujarnya. Menurutnya, aksi ini direncanakan akan diikuti oleh seluruh  BEM yang ada di Provinsi Lampung. ` \"Banyak, untuk BEM se-Lampung sudah banyak yang ikut bùkan hanya dari Unila saja, elemen masyarakat juga,\" tandasnya. (idh)

Tags :
Kategori :

Terkait