RAJABASA - Gunung Anak Krakatau (GAK) telah berhenti erupsi. Kondisi ini pun membuat masyarakat lega. Namun status gunung berapi itu masih level III alias siaga. Status yang sejak disandang sejak 24 April 2022 itu masih bertahan hingga sekarang. Dan belum ada tanda-tanda penurunan. \"Sudah dua pekan erupsi berhenti,\" ujar Kepala Pos Pemantau GAK Hargopancoran, Andi Suwandi, saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu (8/5/2022). Kendati begitu, Andi tidak mau membuka prediksi kapan GAK akan turun dari statusnya yang sekarang. Status, lanjut Andi, ditentukan oleh pusat berdasarkan data-data dan pertimbangan lainnya. Jika melihat ke belakang, naiknya status GAK dari waspada ke siaga juga terjadi setelah ada keputusan dari pusat. Basarnas Lampung sebelumnya sudah mensiagakan 1 unit kapal penyelamat di Pulau Sebesi. Kemudian kapal itu ditarik lagi. Tapi per 7 Mei 2021, lembaga yang memiliki tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan itu mensiagakan kapalnya lagi di tempat yang sama. \"Kemarin (Sabtu), kapal kita geser ke Sebesi lagi untuk standby lagi. Ini langkah buat berjaga-jaga,\" ujar Humas Basarnas Lampung, Deni Kurniawan. Kepala tipe rescue ini memang sengaja dikirim Basarnas untuk mengevakuasi masyarakat desa itu apabila sewaktu-waktu ada peristiwa yang tidak diinginkan. Kapal rescue itu bisa digunakan untuk evakuasi, yang mengutamakan keselamatan manusianya terlebih dahulu. Sedangkan perlengkapan ataupun kendaraan milik masyarakat tidak bisa dikompromi diangkut oleh kapal. Selain evakuasi, kapal itu disediakan untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang bisa saja dialami oleh manusia. Menurut Deni, spesialisasi kapal berwarna merah putih itu memang difokuskan ke bidang pencarian dan pertolongan. Seperti yang telah dilakukan oleh Basarnas sebelumnya. (rnd)
Erupsi Berhenti, Basarnas Masih Siaga
Senin 09-05-2022,08:57 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :