KALIANDA - Pelayanan di Kantor Cabang BRI Kalianda sepertinya kurang baik. Tama (30), salah satu nasabah merasa dipermainkan dalam pelayanan. Sekitar pukul 10.39 WIB, Selasa (7/6/2022), Tama berangkat ke kantor bank di depan SMA Negeri 1 Kalianda itu untuk mengurus buku tabungannya yang hilang. Setibanya di Kantor Cabang BRI, Tama langsung mengambil nomor antrean. Dia mendapat giliran nomor 028. Karena ada urusan, Tama meninggalkan antreannya. Sekitar 13.30 WIB, Tama kembali lagi ke Kantor BRI untuk melanjutkan nomor antreannya. Tama lantas menemui salah satu pegawai bank. Tama bertanya apakah nomor antreannya masih berlaku atau tidak. Sebab, saat Tama datang, antrean yang sedang dilayani oleh kasir bank sudah menunjukkan nomor 034. Artinya, nomor antrean Tama sudah dilewati 6 orang. Jawaban dari pegawai bank berhijab itu malah mempersilakan Tama menunggu. Sembari bilang kalau nomor antreannya masih berlaku. Dia menyarankan kepada Tama supaya langsung menunjukkan nomor antrean kepada customer service (CS) atau layanan pelanggan yang saat itu sedang istirahat. Setelah CS yang dimaksud sudah selesai beristirahat, dia langsung memanggil nasabah dengan nomor antrean berikutnya. Merasa bingung karena tidak dipanggil, Tama menemui Heriyanto, sekuriti yang berjaga pada waktu itu. Heriyanto bilang kalau nomor antrean itu masih bisa dilanjutkan.
\"Bilang saja sama CS-nya kalau nomor antrean sudah lewat. Nanti dipanggil,\" ucap Heriyanto.Mendengar penjelasan Heriyanto, Tama akhirnya menunggu lagi. Sekitar 10 menit menunggu, Tama menunjukkan nomor antreannya kepada CS yang dimaksud sekuriti itu. Tetapi jawaban yang keluar dari mulut CS tidak sesuai dengan apa yang dikatakan sekuriti.
\"Maaf, tidak bisa, Pak. Kalau sudah lewat (antreannya) harus ambil nomor antrean lagi,\" ucapnya.Tama yang merasa dipermainkan langsung bicara dengan sekuriti. \"Katanya enggak bisa, harus ambil nomor antrean lagi,\" ujar Tama sambil merobek nomor antreannya. Sekuriti lantas menawari Tama apakah ingin mengambil antrean lagi. \"Mau ambil lagi,\" ucapnya. Tama yang sudah merasa kesal dan merasa dipermainkan tidak bersedia lagi mengantre. \"Ngapain,\" ujarnya. Radar Lamsel menghubungi Kepala Cabang BRI Kalianda, Jamali, untuk mengonfirmasi persoalan yang dialami Tama selaku nasabahnya. Jamali lantas meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami kustomernya itu. Dalam persoalan ini, Jamali melihat kalau sekuriti tidak berkoordinasi lebih dahulu dengan CS.
\"Kalau ketinggalan, kita jaga nasabah satu sama lain. Ada alternatif, nambah antrean baru atau antrean khusus. Saya sudah tegur, tolong dikoordinasikan itu. Bisa disisipin, layani di belakang. Gak perlu ngantre lagi, saya minta maaf,\" katanya. (rnd)