PALAS - Setelah terhenti selama dua musim, program Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) akhirnya kembali digulirkan di Kecamatan Palas. Setidaknya ada sekitar 900 hektar hamparan tanaman padi yang akan dicover Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan untuk musim tanam gadu yang akan datang. Plt Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Tarmijan mengatakan, pada musim rendeng mendatang wilayah Palas mendapat kuota 900 hektar hamparan tanaman padi yang tercover dalam AUTP. Seluas 400 hektar hamparan akan ditanggung oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan. Sementara 500 hektar akan ditanggunh oleh Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan Hirtikultura dan Perkebunan Provinsi Lampung.
\"Pada musim gadu thun ini Palas kembali mendapat program AUTP. Dimana seluasa 400 hektar preminya akan ditanggung kabupaten, sementara 500 hektar masih diusulkan ke Provinsi,\" kata Tarmijan usai menggelar rapat koordinasi bersama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan, Rabu (8/6) kemarin.Namun program AUTP ini dikhususkan untuk area persawahan di luar zona banjir. Tarmijan mengungkapkan ada tiga desa yang bakal menjadi sasaran asuransi dari PT. Jasindo tersbut yakni, Desa Sukaraja, Bumidaya, dan Desa Tanjung Jaya.
\"Area perswahan yang masuk zona banjir seperti Bandan Hurip, Bali Agung, atau Pulau Tengah tidak bisa lagi masuk AUTP. Asuransi untuk musim gadu mendatang inu khusus untuk desa yang memang belum pernah masuk AUTP dan tidak rawan bajir,\" sambungnya.Hal tersebut juga diamini oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan, Yenni. Asuransi ini diberikan gratis kepada petani tanpa membayar premi.
\"Total kuota Palas ada 900 hektar dengan premi ditanggung pemerintah. 400 hektar ditanggung kabupaten, sementara 500 hektar masih kita ajukan ke provinsi,\" ungkapnya.Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan Bibit Purwanto berharap, dengan kembali digulirkannya asuransi AUTP tersebut dapat meminimalisir kerugian petani saat mengalami gagal panen akibat serangan hama ataupun bencana kekeringan dan banjir.
\"Harapan kita dengan diadakannya kembali AUTS bisa membantu petani kita. Kerugian saat gagal panen akibat serangan hama dapa diminimalisir,\" pungkasnya. (vid)