KALIANDA – Persoalan keterlambatan dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Bulan Agustus Tahun 2022 bakal menjadi evaluasi Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lampung Selatan. Ironisnya, setelah mendapat teguran, pemilik E-Warung Berkah Jaya langsung menyalurkan BPNT kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Selasa (23/8) kemarin. Saat dikonfirmasi, kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Lamsel, Agus mengaku langsung melakukan kroscek ke bawah terkait informasi tersebut. Bahkan, dia memastikan jika penyaluran BPNT kepada KPM akan dilakukan dihari tersebut.
“Setelah kami dapat informasi ini dari rekan-rekan media, maka kami langsung mengkonfirmasi ke bawah (e-warung’red). Informasinya, mereka sedang melakukan packing dan segera menyalurkan ke KPM se-lambat-lambatnya pukul 14.00 WIB siang ini,” ungkap Agus via sambungan telepon, kemarin.Saat ditanya mengenai kendala yang menyebabkan keterlambatan dalam penyaluran BPNT tersebut, Agus menyatakan kurang tahu pasti. Yang jelas, pihaknya meminta kepada E-Warung Berkah Jaya secepatnya menyalurkan apa yang menjadi hak masyarakat.
“Saat kita konfirmasi tadi yang bersangkutan tidak menjelaskan apa yang menjadi kendalanya. Tapi, kita sudah warning keras agar segera disalurkan. Toh dalam penyaluran BPNT di desa lain nya aman-aman saja dan laporannya tepat waktu. Sehingga tidak ada alasan bagi E-Warung terlambat dalam melakukan penyaluran ke KPM,” tegasnya.Lebih lanjut dia mengatakan, persoalan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Dinsos terhadap E-Warung tersebut. Pihaknya, akan melakukan koordinasi lebih lanjut bersama dengan pihak yang terkait dalam penyaluran BPNT.
“Tentu ini menjadi evaluasi bagi kami. Nanti akan kita koordinasikan dengan pihak desa juga mengenai keterlambatan E-Warung dalam menyalurkan BPNT ini. Agar kedepan tidak lagi ada persoalan serupa di desa tersebut,” lanjutnya.Pihaknya, sangat berterimakasih terhadap awak media yang sudah menyampaikan informasi tersebut. Sehingga, Dinsos bisa mengetahui berbagai persoalan yang terjadi dalam penyaluran BPNT.
“Informasi seperti ini sangat berguna sekali untuk kami. Jadi kami bisa mengetahui persoalan yang terjadi di lapangan. Karena untuk desa lain semua clear dan laporannya tepat waktu,” pungkasnya.Ketua E-Warong Berkah Jaya, Samini mengatakan, keterlambatan penyaluran bantuan BPNT atau program sembako tersebut disebabkan pihaknya kesulitan mencari komoditi beras.
“Iya kemarin kita belum menyalurkan bantuan kepada KPM karena kita sulit mencari beras. Sebab suplayer yang biasa tidak menyanggupi permintaan beras dari kita,” kata Samini memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Selasa (23/8) kemarin.Samini mengungkapkan, saat ini E-Warung Berkah Jaya menjadi penyalur bantuan BPNT untuk 358 KPM. Untuk setiap KPM mendapat 14 kilogram beras, satu kilogram jeruk, 15 butir telur, dan setengah kilogram kacang hijau dalam satu bulan.
“Bumdes menjadi suplayer beras, untuk komoditi yang lain kita sendiri yang cari. Bantuan untuk periode Juli dan Agustus kita salurkan hari ini. Total ada 358 KPM yang menjadi tanggungjawab E-Warung Berkah Jaya,” sambungnya.Salah satu KPM di Desa Suka Mulya mengatakan bahwa pengelola E-Warung telah menahan kartu keluarga sejahtera (KKS). Namun hal tersebut ditepis samini, ia mengaku pihaknya tidak pernah menahan kartu KKS milik KPM.
“Memang pada saat penggesekan kartu KKS kita kumpulkan, setelah itu langsung kita membalikan. Kita enggak pernah menahan kartu KKS,” ungkap KPM BPNT dari desa itu.Hal senada juga diutarakan oleh Kepala Desa Sukamulya, Pujiadi. Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Palas ini mengaku, keterlambatan penyaluran bantuan BPNT ini disebabkan sulitnya mencari komoditi beras.
“Kita biasa mengambil beras dengan Bang Edi Alfian. Cuma bang Edi tidak bisa menyanggupi karena beras lagi susah, pemberitahuannya juga mendadak, Jumat pekan lalu. Akhirnya untuk beras kita serahkan kepada Bumdes yang mencari,” pungkasnya.Sebelumnya diberitakan, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Suka Mulya, Kecamatan Palas kembali bermasalah. Hingga penghujung Agustus ini Keluarga Penerima Manfaat (KPM) belum menerima penyaluran sembako. Padahal saldo bantuan dari Kementerian Sosial untuk periode Juli dan Agustus telah masuk dalam rekening KPM sejak 11 Agustus lalu. Bahkan uang dalam rekening telah ditransaksikan pada 12 Agustus oleh pihak E-Warung Berkah Jaya yang diketuai oleh, Samini. Penudaan penyaluran bantuan pangan banyak menimbulkan pertanyaan dari sejumlah KPM. Sebab masalah ini bukanlah pertama kalinya terjadi. Pada akhir tahun 2021 lalu penyaluran bantuan di periode 13 dan 14 juga sempat molor lantaran diduga adanya penundaan dari Kepala Desa Suka Mulya, Pujiadi. May Saroh (35) salah satu KPM mengatakan, sampai saat ini dirinya belum menerima penyaluran bantuan sembako dari E-Warung Berkah Jaya. Padahal desa-desa lain di wilayah Palas telah menyalurkan bantuan sembako sejak dua pekan lalu.
“Sudah mau dua pekan kalau desa lain sudah ngambil, sebelum Agusutusan. Karena memang lewat depan rumah kita KPMnya kalau mau ke E-Warung. Cuma kalau punya saya sampai sekarang belum cair,” kata perempuan yang akrab disapa Aroh saat ditemui di kediamannya, Senin (22/8). (idh/vid)