KALIANDA – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Lampung Selatan siap memberikan bantuan bagi korban kebakaran yang menimpa warga Desa Harabanjarmanis, Kecamatan Kalianda, belum lama ini. Pihaknya, meminta agar desa segera mengajukan proposal atas peristiwa yang menimpa warganya tersebut. Kepala DPKP Lamsel, Maturidi Ismail didampingi Kepala Bidang Damkar DPKP, Rully Fikriansyah mengaku, siap untuk memproses bantuan bagi korban yang tertimpa musibah kebakaran dengan cepat dan tanggap. Namun, dia juga meminta agar proses administrasi segera diajukan supaya bisa segera mendapatkan bantuan berupa uang tunai dari Pemkab Lamsel.
“Pada dasarnya kami siap membantu dan mengawal apapun bentuknya musibah kebakaran. Apalagi ini memang wilayahnya di Kota Kalianda. Maka kami minta proposalnya segera dikirimkan dan langsung akan kami proses,” ungkap Rully saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Kamis (25/8) kemarin.Dia menerangkan, bantuan bagi korban kebakaran yang akan dikucurkan oleh Pemkab Lamsel melalui DPKP adalah berupa uang tunai. Yang besarannya akan ditaksir dari kondisi kerusakan yang dialami korban musibah tersebut.
“Kita sudah melakukan inventarisasi sebagai dasar untuk memberikan bantuan berupa uang tunai itu. Tapi, perlu diketahui juga jika hal ini sifatnya adalah bantuan. Kalau untuk mengcover semua kerusakan tidak mungkin. Karena, pagu anggaranya untuk bantuan ini maksimal hanya sebesar Rp12 juta,” terangnya.Untuk bantuan tanggap darurat bagi korban kebakaran, lanjutnya, menjadi kewenangan dari BPBD Lamsel. “Biasanya ketika terjadi bantuan sudah langsung diberikan bantuan tanggap darurat itu. Berupa bahan makanan, pakaian pantas pakai hingga peralatan masak dari BPBD,” pungkasnya. Keterangan dari pihak Damkar tersebut sedikit membuat tenang Pemerintah Desa Hara Banjarmanis. Pasalnya, dua korban kebakaran di desa tersebut belum mendapatkan bantuan sama sekali dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Desa Hara Banjarmanis, Syahruddin, saat berbincang dengan Radar Lamsel. Dia mengatakan bahwa satu rumah warganya yang mengalami kebakaran sekitar bulan Mei 2022 lalu belum juga mendapatkan bantuans ampai saat ini.
“Kejadiannya di Jalur Dua, kita sudah ajukan proposal tapi sampai sekarang belum mendapatkan bantuan. Kalau bisa bedah rumah,” katanya.Berkaca dari hal tersebut, Syahruddin meminta pemerintah tidak ikut mengabaikan salah satu warganya yang baru saja mengalami kebakaran rumah. Sebab, bantuan dari pemerintah sangat diharapkan dan berarti bagi warga yang baru saja mengalami musibah.
“Ini kejadian lagi, kami belum tahu mau dibantu atau tidak. Yang jelas pembuatan proposal sudah kami garap, begitu selesai kami ingin bantuannya keluar dengan cepat,” katanya.Sebelumnya diberitakan, satu rumah di Desa Hara Banjarmanis, Kecamatan Kalianda hangus terbakar. Api yang berasal dari korsleting listrik itu menghabiskan seisi rumah milik Nur (70). Api berhasil ditaklukan oleh pemadam kebakaran. Dua armada diterjunkan pada Rabu (24/8) pukul 09.30 WIB. Tak ada korban jiwa. Namun seluruh harta benda milik korban lenyap terbakar, kini yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badan.
“ Sekitar setengah jam kami baru bisa memadamkan api. Dua unit kami terjunkan, api berhasil padam namun isi rumah hangus berikut satu unit motor juga ikut terbakar,” ujar petugas damkar yang masih tampak kelelahan usai memadamkan api. (idh/rnd)