RAJABASA - Penyesuaian harga BBM bersubsidi yang sudah berlaku sejak beberapa waktu lalu memberikan dampak luas. Salah satunya bagi para nelayan di Kecamatan Rajabasa yang juga merasakannya. Rifli, salah satu penyedia jasa perahu wisata di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, mengaku masih bingung dengan kondisi yang ada. Ongkos yang harus dikeluarkan untuk sekali melaut setidaknya menghabiskan 10 liter BBM. Kondisi yang ada sekarang membuat gerak mereka terasa sangat berat, karena harga bbmy bersubsidi di penjual eceran mencapai Rp13 ribu. Bahkan harga BBM tersebut lumayan mahal jika nelayan membeli di Pulau Sebesi, yang harganya mencapai Rp15 ribu. Demi mengakali kondisi yang pelik tersebut, nelayan bersama LSM Pelita (Peduli Lingkungan & Wisata) mengembangkan perahu listrik. Dengan harapan agar masyarakat, khususnya yang bekerja di sektor jasa perahu dan nelayan dapat menghemat pengeluaran dengan cara menggunakan mesin perahu elektrik. Saat ini mereka sudah berhasil membuat mesin perahu elektrik dengan kapasitas 5 Horse power (Hp), didukung dengan baterai 12V 100 ampere. Mesin ini dapat digunakan selama 3 jam untuk sekali pengecasan dan dapat menempuh kecepatan sampai 5-7 Knot/jam.
\"Charger buatan, sekali charge memakan waktu 2 jam,\" ujar Ketua LSM Pelita, Yodistara Nugraha, kepada Radar Lamsel, Minggu (25/9/2022).Rifli sendiri berharap ada pihak-pihak yang dapat turut membantu dalam proyek ini, agar dapat lebih berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan begitu, mereka yang berprofesi sebagai nelayan bisa memperkecil biaya operasional.
\"Tentu kami sangat berharap kepada pemerintah, demi memberikan solusi terbaik,\" katanya.Hal senada juga diungkapkan Muhibi. Nelayan asal Desa Kunjir ini juga berharap mesin elektrik dapat segera dipasarkan. Tentu dengan begitu mereka bisa beralih tenaga dari awalnya menggunakan BBM bersubsidi, kemudian berganti ke mesin elektrik.
\"Sudah jelas kalau pakai mesin listrik kita bisa hemat. Kalau pakai mesin biasa untuk BBM-nya aja Rp100 ribu, kalau pakai mesin listrik kan bisa hemat, paling sekali ngecas Rp10 ribu,\" katanya.Namun biaya yang harus dikeluarkan untuk merakit 1 unit mesin elektrik memakan uang hingga jutaan rupiah. Semua itu tergantung dan tenaga kudanya. Kalau ukuran 3 hp biaya yang harus dikeluarkan sekitar 5 juta. Sedangkan untuk tenaga 5 hp memakan biaya sekitar Rp8 juta. Itu belum termasuk pembelian baterai/aki.
\"Kita mau bikin sepaket perahu dan mesin listrik,tapi masih nunggu yang mau kerjasama nih. Kalau perahu yang sudah kita buat sekarang hanya untuk test laju/layar,\" kata Yodis. (rnd)