PALAS – Satu ekor kambing bantuan aspirasi yang diterima oleh Kelompok Ternak Restu Abadi, Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas, mati. Kambing tersebut mati satu hari sejak penyerahan bantuan. Diduga satu ekor kambing tersebut mati akibat kelelahan setelah perjalanan jauh pada saat pengiriman. Ketua Kelompok Ternak Restu Abadai, Sutikno mengatakan, kambing tersebut diterima kelompoknya pada 6 Oktober pekan lalu. Penyerahan 20 ekor kambing bantuan aspirasi dari Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim itu dilakukan pada malam hari.
“Bantuan ini dari Wakil Gubernur tapi tetap melalui Dinas Peternakan Provinsi. Bantuan 18 ekor kambing betina dan dua ekor jantan ini di lakukan pada malam hari, sampai kandang sekitar jam 12 malam,” kata Sutikno kepada Radar Lamsel, Senin (10/10) kemarin.Sutikno menuturkan, penyebab matinya satu ekor kambing bantuan aspirasi ini diduga akibat kelelahan perjalanan. Sebab, selain jarak tempuh yang jauh, pengiriman bantuan di lakukan saat kondisi cuaca sedang hujan.
“Kambing dikirim dari Pesawaran, kemudian keliling ke Way Panji untuk menyerahkan bantuan untuk kelompok lain dan cuacanya hujan. Jadinya kambing kita terima dalam keadaan kecapean, kambing yang mati kita terima dalam keadaan lemas tidak mau makan kemudian mati ke esokan harinya,” ucapnya.Kepala Desa Bumi Restu, Sukiman mengaku, kematian satu ekor kambing bantuan aspirasi itu sudah dilaporkan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Palas.
“Hari ini sudah ditinjau langsung dari UPT Puskeswan, kita juga sudah tanda tangan berita acara kematian kambing bantuan sapi ini. Harapan kita kambing yang mati bisa diganti,” terangnya.Kepala UPT Puskewan Palas – Sragi, Wartono meyakini kematian satu ekor kambing bantuan aspirasi tersebut disebabkan oleh masuk angin. Meski kelompok tani berharap kambing yang mati dapat diganti, namun pihak UPT Puskeswan Palas tidak mengusulkan penggantian satu ekor kambing yang mati tersebut melainkan hanya menaikkan berita acara saja.
“Kambing mati karena masuk angin. Kita tidak mengusulkan penggantian, kita hanya naikkan berita acaranya saja bahwa kambing tersebut telah mati karena masuk angin,” pungkasnya. (vid)