Di Sana Surut Di Sragi Banjir

Senin 31-10-2022,05:06 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SRAGI – Reda di Kecamatan Candipuro, kini bencana banjir mulai mengancam wilayah Kecamatan Sragi dan Palas. Selama dua hari belakang sejumlah rumah di Desa Bandar Agung mulai direndam banjir. Pasang maksimum air laut menyebabkan debit air Sungai Sekampung yang tengah meluap hingga memasuki pemukiman Dusun Umbul Besar. Kepala Desa Bandar Agung, Sapriyadi mengatakan, banjir memasuki pemukiman masyarakat Umbul Besar sejak Jumat (28/10) pekan kemarin. Hingga saat ini ketinggian banjir terus bertambah hingga 70 centi meter.

“Air Sungai Sekampung mulai meluap sudah tiga hari ini. Pemukiman masyarakat juga sudah mulai terkepung air hingga ketinggian 70 centi meter,” kata Kepala Desa Bandar Agung, Sapri kepada Radar Lamsel, Minggu (30/10) kemarin.
Sapri mengungkapkan, hingga saat ini banjir setidaknya sudah mengepung 55 rumah warga di Dusun Umbul Besar dan Bunut Utara. Bahkan, di hari ketita banjir luapan sekampung itu,k beberapa rumah sudah ada yang terendam.
“Sebagian besar rumah warga sudah terkepung air, sementara yang sudah terendam 10 rumah karena air semakin meninggi. Di Dusun Kualajaya saat ini juga dihantam rob,” sambungnya.
Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Bandar Agung, Iskandar menjelaskan, banjir disebabkan air laut berada di fase pasang maksimum. Sehingga menyebabkan debit air Sungai Sekmapung meluap ke pemukiman masyarakat.
“Air laut lagi pasang maksimum, seperti yang diumumkan BMKG. Akibatnya debit Sekampung yang sedang tinggi jadi tertahan, hingga meluap ke pemukiman masyarakat,” sambungnya.
Meski saat ini pemukiman di Umbul Besar telah terkepung air, namun sampai saat ini belum ada masyarakat yang di evakuasi. KSB Desa Bandar Agung juga telah mendirikan tenda pengungsian dan untuk memantau perkembangan ketinggian air.
“Personel KSB sudah kita siagakan. Kita juga sudah mendirikan tenda di atas tanggul. Sampai saat ini bantuan untuk masyarakat baru datang dari Polres Lampung Selatan saja,” ungkapnya.
Ancaman banjir ini juga membuat sejumlah petani di wilayah Kecamatan Palas mulai merasa waswas. Sejumlah jaringan irigasi yang bermuara di Sungai Sekampung di wiliyah itu juga ikut meluap. Sekretraris Desa Bandan Hurip, Dony Iswanjono menuturkan, meluapnya debit air di jaringan irigasi ini otomatis mengancam tanaman padi masyarakat terendam banjir.
“Saat ini petani mulai khawatir tanaman padi bisa terendam banjir. Air Sungai Sekmapung sudah mulai naik hingga jaringan irigasi desa kita, Mas,” ungkapnya.
Doni mengungkapkan, saat ini upaya yang dilakukan petani untuk melindungi tanaman padi dari banjir hanya dengan menimbun tanggul irigasi.
“Yang bisa kita lakukan hanya meperbaiki tanggul, supaya air tidak mudah masuk ke persawahan. Dan berharap ketinggian air bisa segera surur,” pungkasnya. (vid)
Tags :
Kategori :

Terkait