PALAS – Hujan deras mengguyur wilayah Palas selama dua hari berturut-turut. Akibatnya puluhan hektar tanaman padi di Desa Bali Agung kembali terendam banjir. Ketua Gabungan Kelompok Tani Bali Jaya, Desa Bali Agung, Dewa Aji Sastrawan mengatakan, banjir kembali meluap setelah hujan deras kembali terjadi pada Sabtu (12/11) pekan lalu.
“Air kembali naik dan membanjiri tanaman padi. Sebelumnya sudah surut tapi akibat hujan dua hari ini air kembali merendam tanaman padi petani,” kata Dewo memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Minggu (13/11) kemarin.Dewa mengungkapkan, air yang membanjiri tanaman padi di Desa Bali Agung berasal dari pintu air Desa Pulau Tengah dan Mekar Mulya. Setidaknya, kata Dewa, ada sekitar 70 hektar tanaman padi siap panen terendam banjir.
“Kalau di wilayah Bali Agung debit air irigasi tidak begitu besar. Tapi air yang menyebabkan banjir ini berasal dari pintu air Pulau Tengah dan Mekar Mulya. Hari ini air juga sudah mulai surut, tanaman padi langsung dipanen petani taku banjir datang lagi,” sambungnya.Dewa mengungkapkan, banjir yang meladan area persawahan Bali Agung selama sepekan belakangan menyebabkan menurunnya kuantitas dan mutu hasil panen padi. Rata-rata hamparan tanaman padi yang telah terendam banjir mengalami penurunan hasil panen 20 hingga 30 persen.
“Ada yang terendam sampai lima hari. Kalau kualitas gabah sudah pasti menurun, disisi lain hasil panen hasil panen kita juga turun kalau biasanya dapat delapan ton, setelah terendam banjir kita hanya dapat tujuh ton saja,” pungkasnya.Sebelumnya Ketua Gapoktan Desa Pulau Tengah, Muhtadi menjelaskan, selama dua hari belakangan petani desa setempat juga dibuat was-was dengan curah hujan yang terus meningkat.
“Ya petani selama dua hari ini masih dihantui ancaman banjir karena hujan masih terus terjadi. Upaya petani hanya bisa bergotong-royong memperbaki tanggul guna mencegah banjir di area persawahan,” ucapnya. (vid)