Desa Sidomulyo Masuk Zona Merah

Senin 08-08-2016,09:04 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SIDOMULYO – Program jambanisasi masih menjadi fokus utama Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo. Pasalnya, desa tersebut masuk zona merah dalam hal jambanisasi. Untuk mewujudkan program tersebut, warga Desa Sidomulyo mendapatkan pelatihan memproduksi kloset dan membuat jamban sehat dengan mudah dari UPT Dinas Kesehatan, Kecamatan Sidomulyo dan Strithcing Nederlanse Vrijwilligres (SNV) Lamsel. “Kegiatan pelatihan ini kami sosialisasikan agar masyarakat bisa menerapkan langsung di lingkungan masing-masing,” kata Yeddy, petugas SNV Lamsel saat melakukan sosialisasi, Sabtu (6/8). Dikatakannya, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) diwilayah ini menjadi fokus utama karena ada dua zona merah yang berada di Kecamatan Sidomulyo. “Ada dua zona merah di Kecamatan Sidomulyo, yaitu Desa Banjarsuri dan Desa Sidomulyo,” ungkap dia kepada Radar Lamsel. Lebih lanjut Yeddy mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk mengikis dan menghilangkan perilaku masyarakat yang menyepelekan bahaya buang air besar sembarangan (Babs). Dia mengakui, tidak mudah merubah perilaku masyarakat yang membuang air besar sembarangan. Namun dengan memberikan pelatihan, penyuluhan dan pemahaman tentunya semua bisa diatasi. “Dibantu dengan pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan, Dinkes, Snv, Anggota TNI hingga aparatur desa, semua sepakat untuk memberantas Babs dengan mulai membangun jamban sehat dirumah warga yang belum memiliki jamban sehat,” ujar Yeddy. Sementara itu, Danramil Sidomulyo Kapten Inf. Sarjo yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi dengan bersedia membantu dan mendukung program STBM. “TNI bersama masyarakat siap mensukseskan program ini,” ujar dia. Hal senada juga dikatakan Camat Sidomulyo Syamsul Juhari. Ia menjelaskan, dikerahkannya tenaga ahli untuk membimbing masyarakat dalam pembuatan jamban sehat sanagat berguna. Pasalnya dari sekian desa yang ada di Kecamatan Sidomulyo ada dua desa yang masuk zona merah. “Tahun 2016, dua desa ini harus bisa terbebas dari zona merah tersebut. Tentunya dengan dukungan dari semua pihak. Jika ada pelatihan seperti ini cepat direalisasikan dan dipraktekkan,” harapnya. Kepala Desa Sidomulyo Sutanto mengakui jika masyarakatnya masih ada yang belum memiliki jamban sehat. “Hampir 30 persen masyarakat di Sidomulyo belum memiliki jamban sehat. Inilah yang menjadi persoalan kami bersama untuk dapat mengatasinya,” ujar Sutanto. Dengan adanya tindak lanjut dari pihak Snv Lamsel, Dinkes, dan TNI mudah-mudahan hal ini bisa cepat diselesaikan. “Target kami, 2016 sudah bisa keluar dari zona merah ini,” tandasnya. (ver)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Rabu 27-11-2024,23:07 WIB

Dua Pejabat Kacang Lupa Kulit