Tanggul Jebol Ancam 50 hektar Lahan Pertanian, Kadis DTPHP Berharap Dengan Cuaca

Kamis 02-03-2023,06:31 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA, RADARLAMSEL.COM – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Lampung Selatan mengklaim tanggul jebol yang terdapat di Desa Banjarsari, Kecamatan Way Sulan tidak menyebabkan puluhan hektar tanaman padi puso. Meskipun, dampak tanggul jebol itu mengancam sedikitnya 50 hektarr tanaman padi di wilayah tersebut. Kepala DTPHP Lamsel, Bibit Purwanto menyebutkan, tanggul jebol di aliran Sungai Way Katibung itu berdampak terhadapat 50 hektar lebih lahan pertanian. Namun, sejauh ini belum ada laporan soal kerusakan tanaman padi akibat peristiwa tersebut.

“Sampai saat ini pertanaman padi tidak ada yang rusak alias masih aman. Semoga, banjir akibat tanggul jebol tidak terjadi lagi,” ungkap Bibit kepada Radar Lamsel, Rabu (1/3/2023) kemarin.
Meski demikian, para petani di wilayah tersebut merasa was-was peristiwa tanggul jebol bisa terjadi kembali. Karena, saat ini intensitas hujan semakin tinggi dan hampir terjadi setiap hari.
“Ya, kalau sampai hujan deras dan berkepanjangan selama 2-3 hari mereka khawatir tanggul akan jebol lagi. Maka kita berharap cuaca kedepan lebih baik dan tidak terjadi hujan yang terus-menerus,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia menyatakan, jika peristiwa jebolnya tanggul sungai Way Katibung itu sudah disikapi oleh warga dan petani. Mereka, sudah bergotong-royong untuk memperbaiki tanggul yang jebol.
“Para gapoktan, poktan dan masyarakat sudah melakukan gotong royong untuk memperbaiki tanggul yang jebol. Semoga bisa menahan debit air yang memang belakangan cukup deras akibat hujan turun. Karena memang umur padi disana rata-rata sudah menginjak usia 2 bulan,” pungkasnya.
Akibat tanggul jebol itu, petani yang memiliki padi siap panen di sekitar tanggul dirundung kecemasan. Bagaimana tidak, sebulan menjelang panen kondisi tanggul malah jebol.
“ Kami cemas sekali, bisa gagal panen kalau begini ceritanya. Kami harap ada upaya-upaya sigap dan tanggap baik dari legislatif maupun eksekutif menyikapi persoalan ini,” celetuk petani dari Desa Banjarsari.
Petani di wilayah itu memang sudah melakukan perbaikan sementara dengan menambal bagian tanggul yang jebol, alakadarnya. Namun hujan berlarah-larah selama tiga hari belakangan menimbulkan kecemasan tingkat tinggi. Jika tak segera di sikapi, lebih dari 50 hektar persawahan di dekat tanggul itu bakal dibayangi ancaman serius. Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung Puji Sartono sampai turun langsung ke titik jebolnya tanggul. Puji mengatakan bahwa Komisi IV DPRD Lampung bakal mengkawal aspirasi masyarakat Way Sulan yang meminta Pemprov bertindak cepat melakukan perbaikan.
“Kami sudah turun dan mendengar langsung keinginan petani supaya tanggul segera di perbaiki. Sebab kalau tidak cepat ditangani dikhawatirkan rongga pada tanggul yang jebol itu terus memburuk dan mengancam padi siap panen,” kata Puji Sartono usai meninjau lokasi tanggul, Selasa (28/2). (idh)
Tags :
Kategori :

Terkait