SRAGI, RADALAMSEL.COM – Kondisi jalan penghubung Desa Bandar Agung – Kuala Sekampung lagi-lagi menjadi keluhan masyarakat. Selama bertahun-tahun masyarakat dua desa ini masih merasakan jalan rusak.
Padalah jalan dengan panjang sekitar empat kilometer di atas tanggul persawahan itu telah menjadi akses utama warga menuju pusat pemerintahan Kecamatan Sragi.
Iman (46) salah satu warga Bandar Agung mengatakan, jalan aspal tersebut pernah mendapat perbaikan di tahun 2019. Namun kata dia jalan yang dicor beton hanya sepanjang 300 meter, dan perbaikan tidak pernah dilanjutkan lagi.
“Perbaikan hanya di tahun 2019 itu, jalan dicor beton tapi cuma 300 meter. Hingga sekarang upaya perbaikan tidak pernah dilanjutkan lagi,” kata Iman kepada Radar Lamsel, Senin (22/5) kemarin.
BACA JUGA:Aksi Berbuah Manis, Legislatif dan Eksekutif Sepakat Dampingi GLPG Lamsel Menghadap Komisi X DPR RI
Padahal jalan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Jalan tersebut telah menjadi akse s utama yang menghubungkan Desa Bandar Agung dan Desa Kuala Sekampung yang menjadi pusat pemerintahan Kecamatan Sragi.
“Jalan ini sangat dibutuhkan warga kalau mau ke Kantor Kecamatan. Kalau mau berobat ke puskesmas juga lewat jalan tanggul ini. Tapi sayangnya sampai saat ini kondisi jalan masih sangat memprihatinkan,” sambungnya.
Hal senadan juga diutarakan oleh Darman (38), baginya jalan tersebut amat penting untuk mobilisasi ekonomi masyarakat. Meski ada akses lain, namun jaraknya sangat jauh.
Ia berharap kerusakan akases jalan penghubung dua desa itu mendapat perbaikan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan di tahun ini.
“Kalau mau lewat pematang pasir itu jaraknya jauh, sampai sembilan kilometer sekarang kondisi jalan juga sudah rusak. Harapan kami jalan tanggul ini mendapat perbaikan dari pemerintah. Hasil perikanan atau tambak semuanya lewat jalan tanggul ini, jadi roda perekonomian terganggu dengan kondisi jalan yang rusak parah,” harapnya. (vid)