TANJUNGSARI, RADARLAMSEL.COM – Petuah lama bilang jangan ambil keputusan jika sedang marah.
Boleh jadi petuah itu untuk menghindari hal-hal yang justru merugikan diri sendiri dan orang lain.
Itu mungkin tidak dilakukan oleh Subianto yang membantai istrinya Sri Wahyuni hingga tewas dengan sejumlah luka bacokan di tubuh.
Selesai menghabisi nyawa isterinya Subianto langsung gantung diri di kediamannya di Dusun 1B Desa Purwodadi Dalam, Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan, Senin (5/6/2023).
Keributan pasangan suami istri itu berawal dari percekcokan antara keduanya. Tak lama setelah cekcok, peristiwa berdarah itu terjadi, meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit namun nyawa Sri Wahyuni tak bisa diselamatkan akibat pendarahan hebat.
BACA JUGA:Kesaktian Pancasila jadi Momentum Refleksi Diri
Begitu juga dengan Subianto, usai ditemukan gantung diri di rumahnya, warga berinisiatif melarikannya ke Rumah Sakit terdekat namun Subianto pun ikut tewas menyusul Sri Wahyuni.
Kepala Dusun (Kadus) 1B, Haraib menceritakan, pembacokan terhadap SW itu terjadi usai sholat dzuhur sekitar pukul 13.00 wib. Bahkan sebelumnya, ia masih menyaksikan Subianto sholat berjamaah di mushola yang ada didepan rumahnya.
"Habis membacok isterinya, Subianto pulang ke rumahnya yang ada di Dusun tiga. Saya dapat laporan dari warga langsung saya kejar kesana. Subianto gantung diri disana," jelasnya kepada Radar Lamsel di Desa Purwodadi Dalam.
Dirinya mengaku terkejut kalau Subianto bisa melakukan tindakan senekat itu, pasalnya ia dikenal memiliki kepribadian yang pendiam. Kemungkinan kata dia, Subianto nekat bunuh diri itu lantaran takut akan dimasa oleh warga.
"Waktu didalam rumahnya, Subianto mengurung diri, nggak ada yang berani mendobrak karena posisinya Subianto bawa celurit. Rencananya mau kita jemput mau kita bawa ke balai desa atau ke Polsek sekalian. Tapi ternyata sudah gantung diri," bebernya.
Menurut informasi dari Kadus, Sri Wahyuni mengalami luka bacokan yang amat parah, luka tersebut ada di bagian pergelangan tangan kanan, bahu kanan, kepala bagian belakang serta di bagian tubuh lainnya.
"Sempat dilarikan ke rumah sakit, Sri Wahyuni dibawa ke rumah sakit Imanuel sedangkan Subianto dibawa ke rumah sakit Airan. Sampai rumah sakit keduanya meninggal di waktu yang bersamaan," Imbuhnya.
Polisi masih mendalami motif peristiwa tersebut. Kuat dugaan masalah keduanya pecah dalam percekcokan yang terjadi sebelum keduanya tewas. Saat ini, kejadian tersebut masih dalam tahap pemeriksaan petugas kepolisian Polsek Tanjungbintang. (rif)