SRAGI, RADARLAMSEL.COM – Wilayah Lampung Selatan kembali terancam banjir rob pesisir lampung banjri rob setelah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika meprediksi akan terjadi pasang maksimjum selama beberapa hari kedepan.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Panjang, Tarjono mengatakan, pasang maksimum air laut ini diprediksi terjadi pada 4 Juni hingga 8 Juni mendatang.
Pasang maksimum ini selain dapat mengganggu aktivitas masyarakat pesisir dan pelabuhan. Fase King Tide juga berpontensi menimbulkan banjir rob dipemukiman pesisir.
“Fase pasang maksimum air laut ini diprediksi akan berlangsung selama lima hari. Pasang maksimum ini juga dapat mengganggu aktivitas dipelabuhan seperti bongkar muat, bahkan dapat menimbulkan banjir di pemukiman pesisir,” kata Tarjono saat dihubungi Radar Lamsel, Selasa (5/6) kemarin.
BACA JUGA:Usai Bantai Istri, Suami Gantung Diri
King Tide juga akan terjadi diseluruh wilayah pesisir Lampung, mulai dari Pesisir Bandar Lampung, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Selatan, hingga pesisir timur Lampung.
Meski seluruh wilayah pesisir miliki potensi banjir rob, namun kata Tarjono, ketinggian air rob akan berpariatif. Bergantung dari kontur wilayah masing-masing.
“Untuk semua wilayah pesisir Lampung memang akan terjadi pasang maksimum. Hanya saja ketinggian air akan berbeda-beda, tergantung dari kontur tanah, kalau tanahnya rendah rob bisa terjadi lebih tinggi,” terangnya.
Salah satu wilayah pemukiman pesisir di Lampung Selatan yang kerap mendapat ancaman banjir rob yaitu Dusun Kualajaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi.
Kepala Dusun Kualajaya, Devli mengaku, pihaknya juga telah menerima imbauan akan terjadi pasang maksimum air laut selama beberapa hari kedepan. Pihaknya juga telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada.
Meski begitu, sampai saat ini pemukiman di wilayah pesisir timur Lampung itu masih aman dari banjir rob. Devli mengaku, pasang air laut memang telah sampai pemukiman, namun tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
“Saat ini masih aman, air pasang memang sudah masuk tapi hanya sebatas matakaki belum sampai ke jalan-jalan dan tidak mengggu aktivias warga. Kita juga sudah memberikan imbauan agar warga lebih waspada,” pungkasnya. (vid)