Bertahun-tahun Limbah Pabrik Dibuang ke Sungai

Minggu 11-06-2023,20:49 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

SIDOMULYO, RADARLAMSEL.COM - Lepas dari ancaman limbah cair      PT. Indonesia Evergreen Agriculture. Kini giliran warga Dusun Damar Kopong, Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo yang menerima buangan limbah cair dari PT. Wongsol.

 

Limbah yang berasal dari perasan air cocopeat itu mencemari sungai yang berada di RT Sukabanjar. Akibatnya air sungai menjadi keruh sehingga tak dapat digunakan warga.

 

Dampak limbah perusahaan Korea ini telah dirasakan warga sejak 2014 lalu. Sayang pihak manajemen perusahaan pengolah sabut kelapa itu bergeming. Warga yang merasakan dampak limbah tak pernah mendapat kompensasi dari pihak perusahaan.

 

Dodi (45) salah satu warga setempat mengatakan, limbah yang PT. Wongsol yang dialirkan ke sungai sangat merugikan masyarakat. Sebab limbah tersebut membuat air sungai tercemar.

 

BACA JUGA:Papadi Surati DPD RI

 

"Yang jelas limbah yang dialirkan ke kali merugikan masyarakat. Sebab air sungai ini ada gunanya untuk masyarakat," kata Dodi saat diwawancarai  Radar Lamsel , Sabtu (10/6) kemarin.

 

Dodi mengungkapkan, sejak PT. Wongsol berdiri pada 2014 silam air sungai yang jernih kini berubah kecoklatan. Sudah sepuluh tahun ini air sungai tak bisa dimanfaatkan warga Dusun Damar Kopong.

 

Padahal sungai tersebut sangat diandalkan masyarakat. Terutama pada saat musim kemarau, sebagian besar warga menggunakan air sungai saat sumur mengering di musim kemarau.

 

"Sudah sepuluh tahun ini air sungai    tak bisa dipakai warga. Sementara saat musim kemarau sekarang ini sumur warga banyak yang kering, mau cuci motor, mandi, cuci baju semua ngambil dari sungai. Tapi sekarang air sungai sudah enggak bisa dipakai lagi karena kotor," ungkapnya.

 

Seharusnya, sambung Dody, pihak perusahaan membangun kolam limbahnya sendiri. Sehingga air limbah serabut kelapa itu tak mencemari sungai. Pihak manajemen Wongsol selama ini juga tak pernah memberikan perhatian kepada warga yang terdampak limbah.

 

"Seharusnya mereka mebuat kolam penampungan sendiri agar limbah tidak dialirkan ke sungai. Kita juga sudah mengajukan bantuan kepada pihak perusahaan. Tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan, bantuan tidak pernah diberikan kepada warga," sambungnya.

 

Ancaman limbah ini juga diamini oleh Ketua RT    Suka Banjar, Deny Lubis. Menurutnya selain mencemari sungai, aktivitas PT Wongsol juga menyebabkan polusi udara di pemukiman masyarakat.

 

"Ya sejak 2014 sungai jadi tercemar, air jadi kotor karena limbah, airnya gatal. Selain itu debu dari PT. Wongsol mencemari udara disini," ujarnya.

 

Deny juga menilai, manajemen PT. Wongsol tebang pilih memberikan bantuan untuk masyarakat. Masyarakat di Dusun Sandaran yang berada di belakang pabrik selalu menerima kompensasi. Sementara warganya hingga kini tak pernah menerima uluran bantuan dari Wongsol.

 

"Enggak ada bantuan. Kita sudah sudah mengajukan bantuan sumur bor, tapi tak ada tanggapan. Bantuan kompensasi untuk warga RT Suka Banjar. Sebelum berdiri pihak Wongsol juga berjanji membuat sumur bor dan jembatan ke makam tapi tak pernah dibangun, semua janjinya palsu," pungkasnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait