PALEMBANG, RADARLAMSEL.COM - Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma'ruf Amin mengunjungi pembangunan perumahan Kampung Keluarga Berencana (KB) Desa Rimba Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kamis (6/7/2023).
Kunjungan orang nomor dua di republik ini di dampingi sejumlah pejabat yakni Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, S.H., M.M. dan Bupati Banyuasin Askolani. Kunjungan tersebut usai menghadiri puncak peringatan hari Keluarga Nasional ke 30 tahun ini yang di pusatkan di lapangan kantor Bupati Banyuasin.
Pada kesempatan itu, Wakil Presiden menyatakan, dalam menangani stunting dilakukan intervensi sensitif maupun spesifik. Intervensi sensitif dimaksudkan intervensi pendukung untuk percepatan penurunan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi seperti yang dilakukan pada pembangunan rumah di Kampung KB Desa Rimba Balai ini.
"Pertama tentu strategi kita untuk melakukan intervensi baik sensitif maupun spesifik, dan kemudian melakukan gerakan yang melibatkan semua pihak. Mulai dari pemerintah pusat, daerah, provinsi, kabupaten, kemudian juga swasta untuk ikut bergerak kemudian juga perorangan-perorangan yang disebut orang tua asuh dan menggerakkan semua unsur termasuk generasi muda," kata Wapres Ma'ruf Amin.
BACA JUGA:Keamanan Kamp Jumbara Diperketat
Sementara itu, Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menjelaskan, strategi BKKBN dalam Percepatan Penurunan Stunting yakni menjalankan lima pilar dari Stranas.
"Pilar pertama kita membangun komitmen seperti hari ini seluruh kepala daerah. Kemudian yang kedua kita melakukan masif sosialisasi melalui media juga," ujarnya.
"Pilar ketiga kita diarahkan untuk konvergen mengerucut kepada program percepatan penurunan stunting dari semua kementerian/lembaga yang terkait. Pilar keempat itu kita diarahkan untuk penyediaan pangan yang cukup. Kemudian yang terakhir adalah pendataan dan evaluasi. Itu arahan pak wapres melalui perpres juga kita tindak lanjuti di lapangan," papar Hasto.
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, S.H., M.M. menjelaskan bahwa keberhasilan Sumatera Selatan menurunkan angka stunting sebesar 6.2 persen merupakan upaya berbagai pihak khususnya kesadaran masyarakat. Ia pun menjabarkan program yang ia canangkan dalam keberhasilannya menurunkan angka sunting tersebut.
"Jadi deteksi dini stunting itu tidak bisa memprogramkan sebelum dapat data konkret itu. Data awal 24.8% telah kita terapi artinyq calon pengantin, ibu hamil, atas anjuran BKKBN juga Pak Hasto yang begitu aktif berkomunikasi sedikit demi sedikit turun. Bahkan penurunan yang luar biasa yakni 6.2%," bebernya.
Pembangunan perumahan Kampung KB Desa Rima Balai diperuntukkan bagi para keluarga dengan beberapa kriteria selain sebagai keluarga yang berisiko stunting, salah satunya bagi keluarga yang tidak memiliki penghasilan tetap.
Diketahui, Data di Banyuasin sendiri terdapat sebanyak 30.284 unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) menurut data DTKS tahun 2020. Hingga tahun 2022 sebanyak 10.851 unit telah dilakukan penanganan RLTH. Pembiayaan rumah Kampung KB Desa Rimba Balai oleh CSR beberapa perusahaan seperti PT. Bank Sumsel Babel, PT. SMS, PT. KAM, PT. Citra Lestari Sawit, PT. Pulau Subur, Rei Sumsel, Rei Banyuasin, PT. Swadaya Indo, PT. Pulau Subur, PT. Banyuasin Sawit Lestari, PT. Tunas Jaya Negeriku, PT. DSAP, PT. PUSRI, PT. Pertamina RU III, dan Bupati Banyuasin. Rencana jumlah rumah yang dibangun adalah sebanyak 100 rumah, yang kini sedah dibangun sejumlah 30 rumah. (red)