KATIBUNG, RADARLAMSEL.DISWAY.ID – PT. PLN Unit PLTU Sebalang akhirnya memenuhi tuntutan masyarakat Dusun Sebalang 2, Desa Tarahan yang menerima dampak polusi Fly Ash batu bara.
Kesepakatan itu muncul setelah perwakilan masyarakat dan pihak PLTU Sebalang bermediasi pada Selasa (3/1) kemarin. Namun sayang, tak banyak yang tahu soal bantuan apa yang akan diberikan kepada warga Sebalang 2 ini. Sehingga bantuan ini riskan dimanfaatkan sebagian orang.
Kepala Dusun Sebalang 2, Maslina yang ikut serta dalam mediasi itu juga tak banyak memberikan keterangan. Ia hanya mengatakan, pihak PLTU telah bersedia memenuhi tuntutan masyarakat yang disuarakan pada unjuk rasa di pintu utama PLTU Sebalang, Senin lalu.
BACA JUGA:PAW 3 Anggota DPRD Masih Dierifikasi KPU
“Tuntutan dari Sebalang 2 sudah diterima. Seperti penyiraman debu, pihak PLTU bersedia menyediakan pelayanan kesehatan, seperti menyediakan kendaraan untuk warga jika ada yang sakit,” kata Maslina kepada saat dihubungi Radar Lamsel, kemarin.
Maslina juga mengaku, pihak PLTU Sebalang akan memberikan kompensasi kepada warga yang terkena dampak debu. Namun Kepala Dusun ini tidak membeberkan nilai bantuan sembako yang akan diberikan kepada warganya itu.
“Ya ada bentuk sembako untuk masyarakat menyeluruh per KK. setahun empat kali,” ucapnya.
Saat ditanya soal keluhan masyarakat, Maslina justru tidak mengetahui polusi akibat Fly Ash yang dirasakan warganya itu. Padahal polusi debu sisa pembakaran batu bara ini telah terjadi lebih dari dua pekan lalu.
Maslina juga cenderung memaklumi polusi udara yang terjadi dilingkungan warganya. Menurutnya hal ini terjadi akibat musim kemarau, PLTU Sebalang tak bisa disalahkan.
“Saya jarang keluar rumah sih, jadi bingung mau ngomongnya. Didalem aja jadi sering enggak keliatan debunya. Ini kan kemarau, enggak bisa juga dong nyalahin PLN, namanya kemarau kebetulan angina, ya kalau enggak ada angin kan enggak juga,” sambungnya.
Kasno (60) salah satu warga Dusun Sebalang 2 mengaku, polusi udara yang terjadi lantaran pihak PLTU Sebalang memindahkan pembuangan Fly Ash di dekat pemukiman masyarakat.
“Seharusnya pembuangan Fly Ash ini di ash disposal. Tapi sekarang di buang di laydown dekat dengan pemukiman warga. Kemarin ada penanggulangan dari perusahaan, tapi hanya dengan memasang paranet, itu tidak bisa menahan debu,” ungkapnya.
Kasno juga menuturkan, paparan debu Fly Ash ini telah menyebabkan gangguan kesehatan terhadap anak-anak. Ia juga mengharapkan selain menanggulangi masala debu PLTU Sebalang juga diharapkan dapat memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak polusi.
“Yang kita khawatirkan anak-anak terganggu kesehatannya, debu masuk kedalam rumah. Keputusan kesepakatan keluar hari ini, namun disitu seperti apa kesepakatannya. Harapan kita Fly Ash ini dibuang di ash disposal, sehingga tidak menggangu masyarakat,” pungkasnya.
Eni (60) warga lainnya juga mengaku akibat debu batu bara itu, lima anggota keluarganya mengalami gangguan kesehatan. Eni juga belum mengetahui bantuan apa yang akan diberikan kepada masyarakat.