KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Ucapan Ketua Umum KONI Kabupaten Lampung Selatan, Nursyamsi, S.Ag.,M.Pd.I sepertinya tidak bisa dipegang. Janji yang dia bilang akan membayar honor para staf di Sekretariat KONI rupanya cuma isapan jempol belaka.
Informasi yang diterima Radar Lamsel, setidaknya dari beberapa staf yang ada, dua di antaranya mengaku belum menerima haknya. Sedangkan sisanya belum ketahuan karena mereka tidak menjawab panggilan telepon yang dilayangkan Radar Lamsel.
"Kalau saya belum, enggak tahu yang lain sudah (dibayar) apa belum," kata salah satu staf kepada Radar Lamsel, Senin, 30 Oktober 2023. Informasi lain yang beredar bahwa pembayaran honor staf tersebut dititip ke salah satu staf lain.
Namun belum bisa dipastikan apakah honor tersebut memang sudah dibayar sepenuhnya alias sesuai bulan, atau hanya seadanya saja.
BACA JUGA:Peringati Sumpah Pemuda, Siswa SMAN 1 Kalianda Cosplay Jadi Pahlawan"Saya kurang tahu, ya, untuk berapa-berapanya. Mungkin saya harus terima uangnya dulu, baru ketahuan," katanya. Paling tidak, dari sini publik bisa melihat seperti apa kualitas dan kapabilitas Nursyamsi dalam memimpin KONI. Padahal usia dia menakhodai organisasi olahraga ini belum genap satu tahun.Tetapi bukan prestasi, malah masalah yang timbul.
Radar Lamsel kembali menelepon Nursyamsi untuk menginformasi kebenaran informasi tersebut. Namun sayang, yang bersangkutan tidak menjawab panggilan telepon yang dilayangkan Radar Lamsel. Sama halnya dengan pesan singkat melalui WhatsApp, juga tidak dibalas.
Diberitakan sebelumnya, kapabilitas Nursyamsi sebagai Ketua Umum KONI Kabupaten Lampung Selatan patut dipertanyakan. Belakangan ini beberapa pengurus menduga kalau mereka dibohongi Nursyamsi. Utamanya terkait persoalan pembayaran honor staf.
Informasi yang diterima Radar Lamsel, para staf di Sekretariat KONI Kabupaten Lampung Selatan belum menerima insentif selama 6 bulan. Terhitung sejak bulan Mei hingga Oktober 2023.
Kebohongan Nursyamsi terungkap dari persoalan ini. Pada bulan September 2023 lalu, Nursyamsi sempat mengundang beberapa pengurus dan juga staf untuk membicarakan urusan honor.
Saat itu Nursyamsi dengan tegas mengatakan kepada para pengurus dan staf yang hadir bahwa honor sudah diberikan. Nursyamsi bilang kalau honor staf itu wajib diberikan. Beberapa pengurus yang hadir pada saat rapat itu percaya dengan ucapan Nursyamsi.
Bagaimana tidak, staf-staf yang hadir cuma berdiam diri saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ibarat kata pepatah; sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. Itulah yang terjadi saat ini. Para staf perlahan membuka perasaan yang mereka alami. Bahwa benar adanya mereka tidak menerima honor sepeserpun.
Kejeniusan Nursyamsi dalam meracik siasat jahat itu perlahan menguak ke permukaan. Hingga akhirnya tercium oleh beberapa pengurus. Sampai akhirnya dia mengakui sendiri kalau memang benar adanya honor staf belum dia berikan.
Radar Lamsel mengonfirmasi Nursyamsi terkait persoalan itu. Pria yang memiliki gelar Sarjana Agama dan Magister Pendidikan Islam itu mengakui kalau honor staf yang belum dibayar akan diserahkan pada hari Senin, 30 Oktober 2023.
"Rencana besok. Jumat, dan Sabtu sudah kami rapatkan bahwa Senin honor akan dibayarkan. Kita tunggu besok, ya," katanya.
Radar sempat menyinggu masalah rapat pada bulan September lalu, yang menyinggung bahwa Nursyamsi mengklaim sudah membayar honor staf. Tetapi Nursyamsi tidak merespons pertanyaan ini. Dia langsung mengalihkan.
"Yang dibayarkan besok itu honor bulan Juli - Oktober. Saya telepon juru bayar dulu, ya. Kebetulan saya tidak hafal," ujarnya. (rnd)