RAJABASA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Pemanfaatan dermaga apung yang berada di Pulau Sebuku, Desa Canggung, Kecamatan Rajabasa, menimbulkan miss komunikasi antara Yodistara Nugraha dengan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lampung Selatan, Dwi Jatmiko.
Hal itu terjadi ketika Yodis menghubungi Dwi Jatmiko untuk memanfaatkan dermaga yang selama beberapa tahun tidak terpakai itu. Yodis bilang ke Dwi Jatmiko kalau dirinya ingin mengalihkan pemakaian dermaga apung dari Pulau Sebuku ke wilayah pantai di Desa Kunjir.
Yodis bermaksud ingin memanfaatkan komponen dermaga yang masih bisa dipakai supaya berfungsi lagi. Karena itulah dermaga apung difungsikan di tempat penambatan kapal atau perahu di Desa Kunjir. Yodis mengaku sudah berkomunikasi dengan Dwi Jatmiko mengenai hal itu.
"Waktu itu saya bilang dengan Pak Kadis kalau dermaga itu mau saya alihkan," ujar Yodis kepada Radar Lamsel, Kamis, 16 November 2023. Yodis mengatakan dalam perbincangan itu bahwa Dwi setuju dengan permintaannya.
BACA JUGA:Korupsi, Tubagus Dihukum 3 Tahun Bui
Atas dasar itulah Yodis langsung bergerak memanfaatkan sisa-sisa komponen dan material dermaga apung yang masih bisa dipakai. Menurut dia, dermaganya sekarang sudah termanfaatkan dengan baik.
"Alhamdulillah sekarang sudah bisa dipakai. Saya tidak mungkin berani comot begitu saja kalau belum komunikasi dengan Pak Kadis," katanya.
Radar Lamsel menemui Dwi Jatmiko secara langsung untuk memastikan kebenaran ucapan Yodis. Dwi Jatmiko mengaku kalau beberapa waktu lalu dia sempat berbicara dengan Yodis mengenai dermaga apung yang akan dimanfaatkan. Tetapi Dwi Jatmiko tidak tahu kalau dermaga itu sudah dialihkan.
"Iya, dia bilang mau memanfaatkan dermaga itu. Tapi saya tidak tahu kalau sudah dibongkar, ini cuma miss komunikasi saja," katanya.
Meski demikian, Dwi Jatmiko akan turun ke lapangan untuk mengecek dermaga tersebut apakah benar-benar dimanfaatkan atau tidak. Langkah ini diambil Dwi Jatmiko untuk memastikan supaya tidak ada kesalahpahaman lagi antara dia dengan Yodis.
"Nanti kita cek dulu, ya. Kita mau lihat memang sudah dibongkar apa belum, terus benar-benar dimanfaatkan atau tidak," katanya. (rnd)