KALIANDA – Debat publik calon bupati Lampung Selatan yang digelar KPU Lampung Selatan, di Kampung Wisata Tabek Indah, Kecamatan Natar, Sabtu (10/10), berlangsung hangat.
Tiga calon bupati Lamsel yakni calon nomor urut 1 KH. Soleh Bajuri, calon nomor urut 2 H. Rycko Menoza, SZP dan calon nomor urut 3 H. Zainudin Hasan sama-sama memaparkan visi-misinya dalam debat yang berlangsung selama 90 menit itu.
Acara debat yang dimoderatori akademisi Universitas Lampung (UNILA) Hestin Oktiani itu dimulai dengan perkenalan para calon bupati. Secara bergiliran masing-masing calon memperkenalkan profile singkat calon yang dilanjutkan dengan yel-yel pendukung calon.
Setelah sesi pertama ini, masing-masing calon diberikan waktu selama 120 detik untuk memaparkan visi-misinya. Calon Bupati Soleh Bajuri didaulat sebagai calon yang pertama memaparkan. Dalam pemaparannya visi Soleh Bajuri – Jawawi (Baja) Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Lamsel yang mandiri, cerdas, dan berakhlak mulia. Untuk mewujudkan visi itu dibutuhkan political will seorang pemimpin dalam setiap penyusunan program pembangunan.
Selanjutnya Calon Bupati nomor urut 2 H. Rycko Menoza, SZP mengungkapkan visinya adalah “Lampung Selatan yang maju, berdaya saing dan sejahtera.
Calon bupati yang berdampingan dengan calon Wakil Bupati H. Eki Setyanto, (Ko-Ki) ini mengungkapkan, akan kembali melanjutkan program-program yang belum terlaksana selama lima tahun Lamsel dibawah kepemimpinannya.
Lalu, calon Bupati nomor urut 3 H. Zainudin Hasan mengungkapkan visinya yaitu terwujudnya Kabupaten Lampung Selatan yang sejahtera, berdaya saing, mandiri, dan berakhlak mulia. Menurut calon bupati yang berpasangan dengan calon wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto (ZaiN) ini mengatakan, jargon “Ayo Bangun Desa” merupakan sebuah ajakan kepada rakyat untuk bersama-sama membenahi Lamsel dimulai dari desa. Zainudin berkeyakinan dengan memulai pembangunan dari desa.
“Dengan adanya BUMDes, masyarakat desa akan jauh lebih mandiri. BUMDes ini akan kita permudah bahasanya dengan Warung Desa yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat untuk menumbuhkan perekonomian desa,” kata Zainuidin.
Setelah menyampaikan visi-misinya, sesi debat publik calon bupati itu dilanjutkan dengan pertanyaan panelis. Ada dua panelis yang ditunjuk KPU Lamsel dalam kegiatan debat publik yang bertema tentang tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik menuju pemerintahan daerah yang bersih. Yakni Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Unila Dr. Syarif Mahya dan Perwakilan Ombusman Lampung Ahmad Saleh David Faranto.
Pada sesi ini, ketiga calon bupati diberi pertanyaan oleh panelis mengenai cara seorang pemimpin meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan meningkatkan produktivitas pemerintahan yang ditanyakan oleh panelis Syarif Mahya.
Lalu, cara pemimpin memonitoring dan mengukur kualitas pelayanan publik yang dilakukan pemerintah yang ditanyakan Ahmad Saleh David Faranto.
“Kita akan lakukan reformasi birokrasi. Jangan sering sekali melakukan rolling. Karena akan mengganggu kinerja pemerintahan. Mengenai kualitas mental dan integritas pejabat harus dijaga,” kata Soleh Bajuri menjawab pertanyaan panelis.
“Selama ini kami sudah berupaya melakukan reformasi birokrasi. Memungsikan baperjakat (badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan) dalam mengukur kompetensi pejabat sebelum pejabat ditempatkan pada pos-pos kepala satker,” kata Rycko Menoza.
Senada dengan Soleh Bajuri, calon Bupati Zainudin Hasan juga tidak akan melakukan rolling jabatan dalam jangka waktu yang pendek. Menurut Zainudin, rolling jabatan idealnya dilakukan paling tidak satu tahun setelah pemimpin mengetahui kinerja kepala satker dalam melaksanakan program pembangunan yang disusun, dilaksanakan, dan dipertanggungjawabkan.
Mengenai ukuran kualitas pelayanan, Zainudin mengaku akan melakukan survei kepada masyarakat. Survei dilakukan oleh lembaga yang kredible yang dapat menyampaikan informasi sebenar-benarnya mengenai kualitas pelayanan dan kepuasan publik terhadap pemerintah.
Debat publik itu kian hangat pada sesi ke-empat yakni tanya jawab calon. Masing-masing calon bupati dipersilahkan untuk saling bertanya mengenai program pembangunan. Yang menarik, calon bupati Soleh Bajuri mempertanyakan menegani program bantuan pondok pesantren yang tidak menyentuh seluruh pondok selama kepemimpinan Rycko Menoza.
Sebab, Soleh Bajuri yang notabennya adalam pimpinan pondok pesantren tak pernah mendapatkan bantuan selama Rycko menjabat. “Saya mau tanya, kenapa pondok pesantren nggak pernah diberi bantuan. Karena pondok saya itu nggak pernah mendapat bantuan,” kata Soleh disambut gelak tawa audien dalam kegiatan itu.
Mendapat pertanyaan itu, Rycko langsung menjawab. Menurut dia, program dibidang keagamaan setiap tahun direalisasikannya. Baik bantuan rumah ibadah maupun pondok. Termasuk peningkatan spiritual umat yang ada di Lamsel. “Kami sudah realisasikan setiap tahun. Dimana program itu setiap tahun disusun melalui perencanaan dengan matang,” ungkap Rycko.
Rycko yang diberikan kesempatan bertanya kepada Soleh Bajuri apakah akan melanjutkan program pembangunan di Lamsel jika terpilih menjadi bupati? “Apapun programnya kalau itu baik, akan saya laksanakan,” ungkap Soleh menjawab pertanyaan Rycko.
Yang menarik, Zainudin memberikan pertanyaan yang sama untuk Soleh dan Rycko. Kedua calon bupati itu dipinang untuk melakukan kampanye bersama satu panggung yang melibatkan masyarakat. Ditanya seperti itu, Rycko – Soleh mengatakan sangat setuju. Debat publik itu ditutup dengan closing statment para kandidat.
Sementara itu, Ketua KPU Lampung Selatan Muhammad Abdul Hafids mengungkapkan, kegiatan debat publik merupakan salah satu tahapan pilkada yang diatur dalam PKPU. Menurut dia, debat publik merupakan agenda kampanye yang difasilitasi KPU sebagai penyelenggara.
“Kami harap dengan adanya kegiatan debat ini publik yang notabennya adalah pemilih pada pilkada Lamsel dapat mengetahui rekam jejak dan visi-misi calon bupati dan wakil bupati yang akan mereka pilih,” ungkap Hafids.
Kegiatan debat publik itu dihadiri forkopimda Lamsel, jajaran Pemkab Lamsel, Panwaslu Lamsel, para pendukung masing-masing calon dan calon wakil Bupati pasangan nomor urut 2 H. Eki Setyanto dan calon wakil bupati nomor urut 3 Nanang Ermanto. Calon wakil bupati yang tidak hadir yaitu Ahmad Ngadelan Jawawi. (edw)