Tugu Perjuangan yang Kurang Diperjuangkan

Senin 13-05-2024,19:17 WIB
Reporter : Randi
Editor : admin

KALIANDA, RADAR LAMSEL.DISWAY.ID- Tugu Perjuangan yang ada di Kecamatan Kalianda perlahan mulai dilupakan. Padahal tugu yang dihiasi tiga patung pejuang itu telah menjadi ikon Kalianda selama bertahun-tahun lamanya. Tapi sekarang cerita itu tinggal kenangan.

Kondisi Tugu Perjuangan begitu memilukan. Fisik bangunannya juga memprihatinkan. Dari bagian luar bisa dilihat kalau di bagian dinding yang menggambarkan suasana peperangan sudah banyak yang retak. Kemudian warna catnya juga amat kusam.

Di sana ada tiga patung, ada dua prajurit dan satu pejuang yang memegang bambu runcing. Kondisi tiga patung ini juga menyedihkan. Benar-benar menggambarkan kalau ketiganya sedang berjuang menghadapi panas hujan tanpa perhatian.

Lanjut ke bagian di dalam tugu. Gerbang besi yang menjadi akses masuk sudah berkarat. Di sisi lain, banyak bagian keramik yang pecah dan retak. Bahkan tangganya sudah ambrol. Kondisi cat di bagian dalam sama persis dengan luar, sudah banyak yang kusam. 

BACA JUGA:LPJU di Kota Kalianda, Dari Terang Terbitlah Gelap

Sejatinya Tugu Perjuangan bisa menjadi tempat potensial untuk menimbulkan keramaian. Paling tidak bisa jadi tempat nongkrong, dan kulineran. Potensi ini sangat besar mengingat lokasi Tugu Perjuangan yang berada di kawasan keramaian.

Lagi pula pengunjung bisa menikmati kendaraan yang berlalu lalang di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalianda, sampai ke Kantor Camat Kalianda. Semua itu bisa dinikmati dari atas Tugu Perjuangan.

Ketidakpedulian pemerintah terhadap Tugu Perjuangan menuai sorotan. Masyarakat menilai sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian terhadap ikon-ikon yang ada di Kecamatan Kalianda. Salah satunya di Tugu Perjuangan.

"Saya rasa tidak salah. Bangunan seperti itu memang harus dirawat, kalau dibiarkan saja jadinya begitu," ujar Endra (35), warga Kalianda.

Arza (22), warga lainnya juga mengutarakan ungkapan yang sama dengan Endra. Menurut pemuda yang tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas di Bandarlampung ini, akan sangat elok apabila kerusakan di Tugu Perjuangan diperbaiki lagi.

"Tidak ada salahnya membuat ikon yang baru. Tetapi jangan sampai melupakan yang lama. Baiknya ada yang baru, ada juga yang lama," katanya. (rnd)

Kategori :

Terkait