RADARLAMSEL.DISWAY.ID, KALIANDA - Sejumlah anggota Sat Pol-PP tertimpa banyak persoalan di bawah kepemimpinan Maturidi. Pasalnya, Kasat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan itu kerap membuat keputusan kontroversial yang tidak memihak anggotanya.
Salah satunya keputusan Maturidi untuk menahan gaji. Radar menerima data bahwa ada 15 personel Sat Pol-PP yang gajinya ditahan oleh Maturidi. Aturan ngawur ini jelas membuat anggota menderita. Gaji yang ditahan hanya sebulan, ada yang dua bulan, bahkan berbulan-bulan.
Radar sempat mewawancarai beberapa anggota Sat Pol-PP yang gajinya ditahan. Awal mula penahanan gaji itu dilakukan karena ada anggota yang absen atau tidak masuk kantor/piket. Setelah mendapatkan teguran, anggota tersebut kemudian memperbaiki absensinya.
BACA JUGA:Dikonfirmasi Soal Sanksi Disiplin, Anasrullah Menyangkal
Namun, yang terjadi bukannya mendapatkan kebijakan bagus. Gaji anggota tersebut malah masih ditahan. Anggota yang sudah kadung malas akhirnya ogah-ogahan masuk. Hal semacam itu memang tidak aneh lagi. Apalagi Maturidi yang memang doyan memutuskan hal-hal di luar nalar.
"Sekarang mah pasrah. Saya mau bagaimana lagi, kalau di awal salah, seterusnya mungkin salah," kata anggota yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Radar menghubungi Maturidi melalui pesan WhatsApp, untuk mengonfirmasi soal gaji beberapa anggota Sat Pol-PP yang ditahan. Maturidi mengamini. Radar lantas bertanya apa dasar mengapa gaji anggota ditahan, dan apakah ada aturan yang menjelaskan tentang hal tersebut. Maturidi menjawabnya.
"Ya, benar, karena tidak pernah masuk kerja. Dan dasarnya Perbup Nomor 11 Tahun 2011," kata Maturidi, Kamis, 28 November 2024.
Radar membaca secara utuh isi Perbup yang disebutkan Maturidi, mulai dari Pasal 1 sampai Pasal 31. Namun, sayang, Maturidi tidak menjawab ketika Radar bertanya pelanggaran apa dan di pasal berapa yang telah dilakukan oleh anggota sehingga gaji mereka ditahan.