RADARLAMSEL.DISWAY.ID, LAMPUNG SELATAN - Ribuan hektar tanaman padi di Lampung Selatan terancam mengalami gagal tanam. Hal ini disebabkan banjir yang melanda area persawahan Lampung Selatan sejak Sabtu, 18 Januari 2025 lalu.
Hingga Minggu (19/1) setidaknya tanaman padi yang telah terendam banjir mencapai 2.228 hektar. Hamparan tanaman padi yang terendam banjir tersebar di empat kecamatan, mulai dari Kecamatan Tanjung Sari, Way Sulan, Candi Puro, hingga Kecamatan Palas.
Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Lampung Selatan, Hardi Oktarino menjelaskan, intesitas hujan yang masih tinggi berpotensi menyebabkan banjir akan terus meluas. Apalagi saat ini titik tanggul sungai juga telah jebol.
"Penyebanya karena curah hujan yang tinggi. Ditambah dengan tanggul sungai di Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Palas juga ada yang jebol akibat debit air yang meluap," kata Hardi kepada Radar.
Hardi menyebutkan, banjir terparah terjadi di Kecamatan Palas yang mencapai 1.422 hektar. Disusul dengan Kecamatan Candipuro 476 hektar, Tanjung Sari 200 hektar, dan di Kecamatan Way Sulan 130 Hektar.
"Secara keseluruhan tanaman padi yang terendam banjir di usia 5 hingga 30 hari setelah tanam(HST). Banjir paling parah terjadi di Palas, karena jaringan irigasi yang kurang baik di area persawahan tadah hujan, di sana ada 1.422 hektar yang terendam," ucapnya.
Meski begitu, Hardi menjelaskan, hingga saat ini belum bisa dipastikan berapa luas tanaman padi yang mengalami kerusakan.
"Potensi kerusakan pada tanaman dapat terjadi apabila pertanaman terendam lebih dari 3 hari," katanya.