Dulu Dicap Pohon Angker, Kini Tanaman Aren Diproyeksi Sokong Swasembada Energi

Sabtu 01-02-2025,11:59 WIB
Reporter : Very
Editor : admin

RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Keinginan Presiden Prabowo Subianto yang berencana menanam pohon aren seluas 2 juta hektare untuk swasembada energi nampaknya bukan hanya isapan jempol belaka. Rencana itu di ungkapkan Menteri Kehutanan Raja Juli dalam rapat kerja bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, belum lama ini.

"Jadi Rencana itu sudah dikaji Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, 1 juta hektar Pohon Aren bisa memproduksi hingga 24 ribu bioetanol. Pak Prabowo merencanakan menanam 2 juta hektare aren. 1,1 juta hektare saja kita tanam,  bisa produksi 26 juta kilo liter bioetanol," Ungkap Politisi PSI tersebut

Kendati demikian, Selain bisa memproduksi bioetanol, Pohon Aren yang juga di gadang mampu menyerap emisi Carbon 3 kali lipat dari pohon Alpukat ini, di cap akan mampu memperbaiki dan menghidupi ekonomi bagi masyarakat yang membudidayakannya.

Ungkapan tersebut di lontarkan langsung oleh CEO PT. Mitra Aren Indonesia Lety Jumiati, SE. mantan aktivis 98 yang sempat di tahan era reformasi silam. Ia bercerita, awal mula menggeluti bidang Budidaya Pohon Aren ini, beranjak atas keprihatinannya terhadap para petani gula aren di kampung halamannya Sukabumi Jawa Barat.

"Sejak lulus kuliah itu, Banyak petani gula aren mereka bisa hidup dari pendapatan gula aren. Tapi saya perhatikan kenapa ekonominya masih dibawah rata-rata. Ternyata mereka sewa pohon Aren, sehingga hasilnya berbagi dengan pemilik, ditambah terkadang mereka terlilit hutang dengan para pemilik pohon," Cerita Lety.

BACA JUGA:Melirik Langkah Forum Honorer dan DPRD Lampung Selatan Usai Rapat Dengar Pendapat

Ikhwal tersebutlah yang mendorong keinginannya untuk mempelajari bagaimana membudidayakan Pohon Aren. Sekitar tahun 2005 ia sempat pontang-panting mendatangi berbagai pihak agar bagaimana para petani aren ini lebih di perhatikan oleh pemerintah.

"Saya bilang sama mereka, ini loh para petani ini yang harus kita hidupkan. Gula Aren ini di butuhkan semua orang, tapi kenapa tidak diperhatikan pemerintah. Tapi akhirnya saya lelah dan memutuskan untuk mandiri, memulai untuk membudidayakan, karena Pohon Aren ini semakin hari semakin Habis dan kemudian bagaimana petani bisa mendapat kesejahteraan dan keselamatan saat mereka memanen Nira Aren," Terang Lety.

Masih Kata Lety, setiap satu pohon Aren ini bisa menghasilkan 4 kg Gula dengan asumsi harga terendah 10 ribu per kilo. Itu dari sisi ekonomi, belum dari manfaat lainnya, seperti kesehatan dan  bermanfaat bagi lingkugan serta alam. Artinya, prospek Aren ini sangatlah besar.

"Kalau 4 kg Gula dari 1 pohon, tinggal kita kalikan saja berapa dalam satu hektar, jika mampu di isi dengan 300 batang pohon Aren. Budidaya Aren ini bisa panen di usia 3-4 tahun kalau di treatment dengan baik. Dan juga aren ini termasuk tanaman tidak rewel dia bisa tumbuh dan menghasilkan di berbagai jenis Tanah. Terlebih Oohon Aren ini Mampu mencegah Longsor, mencegah banjir, intinya mampu menjaga lingkungan dan alam kita," Tambah Lety.

Kendati demikian, dirinya saat ini mulai merasa lega dan mempunyai harapan bagi para petani. Bak gayung bersambut, doanya telah di dengar. Sebab, saat ini pemerintah mulai serius agar bagaimana mengembangkan manfaat dari pohon aren ini.

"Tapi alhamdulillah sekarang pemerintah sudah mulai memperhatikann potensi aren ini. Saya dengar juga pak Presiden Prabowo sudah ada rencana bagaimana memanfaatkan pohon aren ini. Mudah-mudahan kedepan, Pohon Aren ini menjadi salah satu penopang alam kita, penopang kehidupan kehidupan kita dan mampu menjadi penopang untuk indonesia emas kedepan," Pungkas Lety Jumiati pada Talkshow Indonesia Emas TV, 31 Januari 2025. (*)

Kategori :