RADARLAMSEL.DISWAY.ID, PENENGAHAN - Sudah tiga hari Marjono tidak merespons telepon dan pesan konfirmasi yang dikirimkan Radar. Kepala UPT PKB Kecamatan Penengahan itu seolah menghindari pertanyaan Radar mengenai hasil pengerjaan sumur bor di Desa Gayam.
Radar kemudian meminta bantuan Camat Penengahan, Muhrizal, untuk menyampaikan persoalan yang membelit hasil pengerjaan sumur bor itu kepada Marjono. Panggilan telepon Muhrizal juga tidak dijawab oleh Marjono. Setelah beberapa kali dihubungi, barulah Marjono merespons.
Itu pun Muhrizal haris menunggu sekitar satu jam lebih. Jawaban yang disampaikan Marjono kepada Muhrizal sungguh di luar nalar. Marjono bilang bahwa dia sudah menghubungi pihak penyedia jasa. Namun, penyedia meminta waktu karena tukang bor yang dipakai sedang kerja di Kalianda.
"Kalau sudah selesai mau langsung ke Gayam. Info dari UPT begitu," kata Muhrizal kepada Radar, Selasa, 4 Februari 2025.
Sayang, Muhrizal tidak tahu persis kapan tukang sumur bor itu membereskan pekerjaannya di Kalianda. Marjono juga tidak menyebutkan waktunya. Dia terkesan ingin lepas dari tanggungjawab. Apalagi Marjono tidak menunjukkan ketegasan terhadap pihak penyedia jasa.
"Nanti saya coba komunikasikan lagi dengan Kepala UPT. Mudah-mudahan bisa cepat selesai," ujar Muhrizal.
Kepala Desa Gayam, Hendri, mengaku belum menerima informasi baik dari Marjono, maupun Amir selaku pihak penyedia jasa. Hendri sudah geram dengan tingkah laku penyedia jasa yang dianggap tidak bertanggungjawab dengan hasil pengerjaan sumur bor.
"Belum, belum ada. Saya punya nomornya, tapi seharusnya mereka yang sadar karena kerjaan ini tidak beres," katanya.