KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Guna menekan eskalasi kasus demam berdarah dengue diwilayah kabupaten Lampung Selatan, Dinas Kesehatan setempat melakukan sejumlah cara, salah satu di antaranya melakukan upaya preventif berupa edukasi dan promosi kesehatan.
--
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan Hari Surya Wijaya menyatakan, saat ini pihaknya tengah gencar mempromosikan edukasi tentang prilaku hidup bersih dan sehat ke masyarakat melalui 28 Pukesmas dan 73 puskesmas pembantu yang tersebar di 17 kecamatan di kabupaten Lampung Selatan.
Dijelaskannya, edukasi atau promosi kesehatan tersebut diterapkan secara langsung oleh semua petugas kemasyarakat baik pengujung atau keluarga pasien yang terserang penyakit deman berdarah.
Hari mengatakan, promosi kesehatan ini sebagai langkah manajemen dalam menekan kasus DBD. Mengingat, okupansi kasus DBD telah mengalami peningkatan. Sehingga, perlunya peningkatan kepekaan masyarakat terhadap bahaya penyakit DBD tersebut.
BACA JUGA:Biaya Pemeliharaan Capai Rp300 juta, Tapi Traffic Light dan LPJU Jarang Menyala
Dia menuturkan, untuk mencegah DBD kuncinya bukan saja di rumah sakit. Tetapi, adanya upaya masyarakat berperilaku hidup sehat, dengan menjaga kebersihan lingkungan dengan menggalakan Pembertasan Sarang Nyamuk atau PSN.
Menurutnya, program PSN lebih digencarkan karena dinilai lebih efektif untuk memberantas nyamuk. Oleh karena itu lanjut Hari, berbagai pihak perlu diajak bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pentingnya menggerakkan serta memandirikan masyarakat. Mengingat masalah kesehatan publik sejatinya memerlukan kolaborasi banyak pihak, termasuk masyarakat.
Hari mengungkapkan, ada beberapa cara untuk menghindari penyakit virus dengue yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti ini, diantarannya menerapkan pola 3M plus, yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang. Menggunakan repellent atau obat anti nyamuk, Memasang kelambu di kamar tidur dan kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela, Mendapatkan vaksin dengue, dan mengkonsumsi makanan bergizi yang mengandung vitamin.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada kader melalui Puskesmas setempat untuk lebih aktif. Seperti meningkatkan Pemantauan Jentik Berkala dan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantaik.
Hari berharap, dengan adanya langkah-langkah yang dilakukan dapat meminimalisir kasus DBD diwilayah Kabupaten Lampung Selatan. Tentunya juga dengan kontribusi dari masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.
Untuk diketahui kasus DBD di Kabupaten Lampung Selatan sampai dengan per 31 Januari 2025 sudah tercatat sebanyak 62 kasus. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari Januari tahun lalu yang hanya 18 kasus. (*)