CANDIPURO – Ancaman banjir akibat tanggul jebol yang berada di Desa Sinarpasemah, Kecamatan Candipuro diakui Camat Candipuro Affendi, S.E sangat mencemaskan warga khususnya para petani. Bahkan, orang nomor satu di Kecamatan Candipuro ini memastikan spekulasi banjir tak bisa dihindari dalam musim rendeng tahun ini. Namun begitu bukan berarti banjir yang mengancam tak bisa ditanggulangi. Khususnya dalam menekan debet aliran air Waykatibung yang bakal mengalir ke areal persawahan warga yang mencapai ratusan hektar. “Yang harus dilakukan adalah menekan kemungkinan terburuk dari ancaman ini (banjir),” kata Affendi kepada Radar Lamsel yang angkat bicara mengenai potensi banjir di Desa Sinarpasmah. Menurutnya ketakutan petani akan adanya banjir menjelang musim tanam rendeng memang tidak bisa dihindari. Apalagi bencana itu sudah kerap terjadi setiap musim hujan setiap tahunnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan para petani menurut Affendi adalah dengan mengerahkan kekompakan peteni untuk menutup tanggul secara darurat. “Banjir memang tidak bisa diprediksi, namun semua itu bisa dikurangi dengan mengerahkan seluruh petani untuk melakukan perbaikan darurat di tanggul penangkis tersebut,” kata Affendi. Dikatakannya, semua pihak termasuk Pemerintah Kecamatan Candipuro akan mengerahkan seluruh kelompok tani untuk melakukan gotong royong menutup kerusakan tanggul dengan menggunakan timbunan pasir. “Hanya itu satu-satunya solusi. Karena jika menunggu perbaikan permanen masih akan dilakukan pada 2017 mendatang,” ujarnya. Ketakutan para petani setempat sedikit banyak akan berdampak pada hasil pertanian Kabupaten Lampung Selatan. Sebab, hampir 20 persen lahan pertanian berada di wilayah Candipuro. “Musim rendeng sebentar lagi, jalan satu-satunya hanya perbaikan darurat saja dan berharap curah hujan bersahabat dengan petani,” paparnya. Persoalan ini, sambung Affendi, sudah menjadi persoalan klasik dari tahun ketahun. Hingga kini belum ditemukan solusi terbaik. “Dalam beberapa hari kedepan akan kami kerahkan seluruh Poktan yang ada di Candipuro untuk sama-sama bergotong royong memperbaiki tanggul itu,” terangnya. Lebih lanjut peran Pemkab Lamsel terutama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) sangat dibutuhkan untuk membantu para petani setempat. “Petani sangat mengharapkan pengerjaan tanggul darurat dilakukan secepatnya, walau tidak bisa menghindarkan banjir namun bisa mengurangi debet air yang masuk jika banjir melanda,” pungkasnya. Sementara Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan Sidomulyo Legiyem, belum bisa dimintai keterangan terkait ketakutan dan kepasrahan petani yang berada disekitar Sungai Way Katibung. Saat dihubungi via telepon, handphone nya dalam keadaan tidak aktif. Terpisah, Plt. Kepala Plt Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Lamsel A.H. Firdaus mengatakan, pihaknya bersama SKPD terkait telah menggelar rapat untuk mengantisipasi masalah tersebut. Yakni, dengan menganggarkan pada APBD-P 2016 untuk perbaikan tanggul penangkis Way Katibung. “Memang, kalau belum diperbaiki percuma akan banjir terus. Kena banjir, kita bantu. Begitu seterusnya. Waktu rapat, di APBD-P sudah dialokasikan anggaran kepada Dinas PU sekitar Rp400 jutaan untuk perbaikan tanggul itu,”kata Firdaus kepada Radar Lamsel di Badan Diklat Kalianda, kemarin. Jika tidak segera diperbaiki apakah akan berpengaruh terhadap hasil panen untuk wilayah Lamsel? Firdaus membantahnya. Menurutnya, hanya sebagian kecil wilayah tanam yang terkena dampak tersebut. “Ini tidak begitu berpengaruh dengan capaian target swasembada beras. Karena, hanya sebagian kecil. Areal persawahan di Desa Sinar Pasemah dan Beringin Kencana,”pungkasnya. (ver/idh)
Jangan Pasrah, Ayo Perbaiki Tanggul!
Rabu 19-10-2016,09:08 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :