Ketika Pe-gawai Posting Ramai-ramai

Kamis 25-09-2025,23:12 WIB
Reporter : Admin
Editor : Randi Pratama

Media sosial jadi senjata baru bagi pejabat untuk mem-branding diri. Dengan segala cara dan gayanya, mereka mudah menyulap hal biasa terlihat lebih baik. Pencitraan dilakukan dengan begitu paripurna. Menjaga wibawa, dan juga kebijaksanaan tentunya.

 

Begitu mudahnya membuat citra baik lewat klik-klik. Karenanya tak sedikit pejabat yang mem-posting diri sendiri di media sosial pribadi, atau akun dari pemerintah itu sendiri. Beberapa di antaranya meminta anak buahnya mem-posting langsung dari akun pribadi mereka.

 

Ada yang di WhatsApp, Facebook, Tiktok, dan Instagram. Kalau ada yang mau melawan lewat komentar, mudah sekali cara membalasnya. Tinggal suruh anak buah, atau bisa pakai akun bodong. Balas komentar dengan bumbu pembelaan, semuanya beres.

 

Ingat, citra di media sosial yang baik akan melahirkan pembelaan baik. Mengapa? Karena warganet kebanyakan hanya melihat dari sisi layar tanpa peduli di belakangnya. Tangkapan layar cuma memuat yang patut. Dan yang buruk, tentu disimpan bahkan dibuang jauh-jauh dari sana.

 

Satu hal lagi, kebijakan publik tidak cukup hanya dengan banjir like, dan komentar positif di media sosial. Gaya semacam ini mungkin efektif menjaring perhatian dari publik. Tetapi dengan begitu bukan berarti semua masalah langsung pecah.

Tags :
Kategori :

Terkait