RADARLAMSEL.DISWAY.ID, LAMPUNG SELATAN - Audiensi Perwakilan Kepala Desa se-Kabupaten Lampung Selatan bersama Bupati Radityo Egi terkait terbitnya PMK 81/2025 tentang Penundaan Dana Desa berlangsung ketat dan tertutup.
Saking ketatnya, para petugas dari Bagian Protokol sampai-sampai menyita telepon genggam milik kepala desa yang hadir di ruangan. Puluhan telepon genggam itu dikumpulkan dalam sebuah kardus, dan disimpang di meja depan aula.
"Iya, ini hp (handphone) kades," kata salah satu pegawai Dinas PMD Kabupaten Lampung Selatan.
Wartawan yang sudah siap meliput rapat juga tidak diperbolehkan masuk. Upaya para kuli tinta menunggu puluhan menit jadi sia-sia. Padahal, rapat itu membahas hal penting yang berkaitan dengan dana desa (DD). Apakah masih ada harapan dicairkan atau bakal hangus.
Tapi ada pengecualian buat Kominfo. Setidaknya ada dua orang dari dinas itu yang masuk ke Aula Krakatau. Terbesit pertanyaan besar mengapa rapat yang seharusnya terbuka malah digelar tertutup. Justru hal ini melah menimbulkan kesan berlebihan alias lebay.
Bukan kali ini saja, Egi lumayan sering menggelar rapat tertutup. Apalagi rakor bulanan dengan para pejabat. Hingga pukul 11.48 WIB, Kamis, 4 Desember 2025, petugas dari Bagian Protokol masih berjaga di depan aula. Begitu juga dengan awak media.