JTTS Ancam Swasembada Beras

Senin 07-11-2016,09:14 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Pemkab Sikapi dengan Perbaikan Irigasi dan Pembukaan Lahan Baru

BAKAUHENI – Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bakauheni-Terbanggi Besar terus dikebut pemerintah pusat. Namun megaproyek itu ternyata mengancam target swasembada beras yang telah dipatok Pemkab Lamsel. Sebab, lahan yang akan dijadikan JTTS tak sedikit merupakan lahan produktif pertanian di Lamsel. Plt. Kepala DPTPH Lamsel Firdaus mengamini ancaman tersebut. Menurut dia, DPTPH Lamsel telah mengambil langkah antisipasi untuk mengatasi persoalan itu. Salah satunya dengan meningkatkan infrastruktur lahan pertanian yang ada dengan menambah jaringan irigasi. Perbaikan infrastruktur ini akan menambah masa tanam pertanian di Lamsel. Yang tadinya hanya mampu menanam sebanyak satu kali dalam setahun, bisa menjadi dua kali dalam setahun. “Sedikit banyak (produksi pangan) akan berpengaruh. Tetapi sudah kami antisipasi dengan perbaikan saluran irigasi. Mudah-mudahan bisa direspons,” ungkap Firdaus kepada Radar Lamsel. Selain memperbaiki irigasi, Firdaus mengungkapkan rencana pembukaan lahan baru juga akan dilakukan DPTPH. Salah satu lokasi yang dibidik adalah lahan yang ada di Kecamatan Sragi. Sayangnya Firdaus belum mau menyebut berapa jumlah lahan pertanian di Lamsel yang tergusur oleh pembangunan JTTS. “Tetapi pembukaan lahan baru butuh waktu lama. Meski begitu dengan adanya perbaikan infrastruktur kita yakin bisa terus mencapai target,”terangnya. Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini Lamsel telah mencapai target swasembada beras yang ditetapkan Pemprov Lampung. “Target kita sudah tercapai. Apalagi, sebentar lagi ada beberapa lahan yang akan panen serentak. Jadi, tahun ini lebih dari 500 ton padi produksi yang kita sumbang sebagai lumbung pangan nasional,”pungkasnya. Dibagian lain, Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan menyakini pembangunan JTTS bisa memberikan efek multiplier bagi perekonomian masyarakat di Bumi Khagom Mufakat ini. Dirinya tak begitu meyakini jika pembangunan JTTS bakal mengurangi produksi gabah akibat banyak lahan yang tergusur. Pasalnya, saat ini kelompok masyarakat tani telah membuka lahan pertanian baru sebagai pengganti lahan yang di bebaskan untuk pembangunan JTTS. “Memang dengan adanya pembangunan selalu ada yang dikorbankan. Tetapi, saya yakin kalau di Lamsel tidak akan mempengaruhi produksi gabah kita sebagai daerah lumbung pangan nasional. Karena, ada pembukaan wilayah pertanian baru di Kecamatan Sragi,”ujar Zainudin saat diwawancarai sejumlah awak media di Menara Siger Bakauheni, pekan lalu. Putra kelahiran Desa Pisang, Kecamatan Penengahan ini meminta masyarakat untuk tidak menilai pembangunan dari sisi negatif. Sebab, banyak hal-hal positif yang bisa diambil dari pembangunan yang dilakukan pemerintah. Bahkan, dia meyakini keberadaan JTTS yang melintasi sebagian besar Kabupaten Lamsel dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. “Kalau di daerah Pulau Jawa memang tidak kita pungkiri dengan adanya pembangunan jalan tol baru, daerah yang biasa dilintasi menjadi sepi. Tetapi, di Lamsel ini memang Jalinsum dan Jalinpantim sudah sepi. Dengan adanya tol ini akan menjadi ramai. Karena, JTTS akan menjadi akses yang sangat mudah pendatang ke daerah kita,”tegasnya. Dengan mudahnya akses tersebut, adik kandung Ketua MPR-RI H. Zulkifli Hasan ini mengungkapkan wilayah Lamsel akan menjadi alternatif tempat tinggal bagi masyarakat Kota Bandarlampung yang semakin padat. Sebab, meski tinggal di Lamsel mereka akan dengan mudah dan cepat jika hanya memburu waktu masuk kerja. “selain itu, lahan-lahan atau tanah akan menjadi mahal dengan adanya jalan tol ini. Harapan kita, akan ada investor datang ke Lamsel karena akses jalan sudah baik dan mudah. Apalagi, sudah ada exit tol yang memang menuju Kota Kalianda,”pungkasnya. (idh)
Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Rabu 27-11-2024,23:07 WIB

Dua Pejabat Kacang Lupa Kulit