15 Tahun Mengajar, Dua Guru di Sidomulyo Dapat Cindera Mata

SIDOMULYO – Mata Sri Hardemi nampak haru. Guru honorer di SDN 3 Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo ini tak bisa menutupi rasa bahagianya saat dirinya menerima cindera mata dari Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Lamsel di GSG Sidomulyo, Sabtu (26/11). Cindera mata itu diberikan atas pengabdiannya menjadi guru selama 15 tahun. Tak hanya Sri Handemi, Munawaroh, guru honor SDN 2 Sukamarga juga mendapat cindera mata tersebut. Penghargaan ini memang sengaja diberikan. Tujuannya untuk memotivasi para guru khususnya para guru honorer agar tak pantang menyerah mendedikasikan diri guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Penghargaan itu diberikan kepada mereka para peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI di Kecamatan Sidomulyo. Penyerahan cindera mata itu dilakukan oleh Wakil Ketua PGRI Lamsel Bambang dan Ketua FHK2I Lamsel Setiawan. “Mereka sudah 15 tahun mengabdi. Ini bentuk apresiasi kami diperingatan HGN tahun ini,” kata Ketua FHK2I Lamsel Setiawan kepada Radar Lamsel kemarin. Setiawan berharap apresiasi yang diberikan dapat memotivasi para guru untuk terus mengabdi sebagai tenaga pengajar. Tak hanya di Kecamatan Sidomulyo melainkan seluruh wilayah kabupaten Lamsel. Dalam momentum itu Setiawan juga berharap agar Pemkab Lamsel memberikan apresiasinya kepada para guru. Perhatian itu bisa ditunjukan dengan memberikan tunjangan atau tambahan penghasilan kepada para guru honorer. “Kami berharap tahun 2017 ini Pemkab dapat merealisasikan tambahan penghasilan tersebut,” harap Setiawan. Desakan agar Pemkab Lamsel memberikan perhatian terhadap guru honorer juga datang dari Fraksi Demokrat DPRD Lampung Selatan. Dalam pemandangan umum fraksi yang disampaikan saat pengesahan RAPBD menjadi APBD Lamsel digedung DPRD Lamsel, Jum’at (25/11), Fraksi Demokrat meminta agar Pemkab bisa memberikan perhatiannya. “Harus ada perhatian. No teacher, no future (tidak ada guru, tidak ada masa depan),” ungkap Jubir Fraksi Demokrat Suhendra. (edw)