Sumari Wujudkan Titiwangi Jadi Desa Siaga

Selasa 29-11-2016,09:06 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

CANDIPURO – Mendengar istilah Desa Siaga, pastinya semua mata tertuju pada salah satu desa yang ada di bumi Khagom Mufakat yakni Desa Titiwangi, Kecamatan Candipuro. Desa ini juga peraih predikat gotong-royong terbaik se-Provinsi Lampung. Ya, dibawah kepemimpinan Sumari, Desa Titiwangi disulap menjadi desa siaga. Tidak melulu bicara perihal infrastruktur, Sumari mengajak seluruh aparatur desa untuk menggebrak dengan reformasi tata personalia, tata laksana, serta menciptakan etos kerja yang maksimal dikalangan pemerintah desa. “Transfaran dan akuntable dalam pelaksanaan keuangan desa, merupakan titik penting untuk penyelamatan APBDes. Itulah yang kami sebut sebagai desa siaga,” tegas Sumari kepada Radar Lamsel, Senin (28/11) kemarin. Dalam visi dan misi mewujudkan desa siaga itu, Sumari menjelaskan beberapa faktor yang harus ada dalam perencanaan. Diantaranya, musyawarah dari tingkat dusun hingga desa serta penentuan skala prioritas ditentukan oleh kepala dusun dan tokoh masyarakat setempat. “Perencanaan pembangunan harus didasari dengan efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas. Ketiga point itulah yang menjadi acuan dalam pembangunan di Titiwangi,” ujar Sumari. Berkat reformasi tata personalia dan tatalaksana kata Sumari, terbukti dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Penguatan kelembagaan yang ada di desa dan sitem pengelolaan keuangan yang tertib adminitrasi membuahkan transparansi yang terorganisir. “Itulah mengapa perlu ada yang memanage pamong desa sehingga pelayanan terhadap masyarakat tetap optimal,” ujar orang nomor satu di Titiwangi itu. Sementara penggunaan DD kata Sumari, harus terstruktur dengan plan of action serta time scedule agar pembangunan infrastruktur baik fisik maupun non fisik dapat dirasakan langsung oleh masyarakat banyak. Hal senada juga dikatakan oleh Sekretaris Desa Titiwangi Kusnanto, menurutnya selama kepemimpinan Kades Sumari peningkatan PADes dari tahun ketahun mengalami kenaikan yang siginifikan. “Dengan adanya Pasar Desa yang tiap tahunnya menjadi pemasukan untuk PADes, sejak 2013 hingga kini sungguh luar biasa peningkatannya,” beber dia. Lebih lanjut Kusnanto menambahkan keberhasilan itu tidak dicapai dengan hanya diam dan duduk manis. Melainkan dengan mengeluarkan ide-ide brilian yang kreatif, inovatif serta dapat menggerakkan seluruh aparatur desa dan masyaarakat untuk sama-sama membangun Titiwangi. “Itulah mengapa Desa Titiwangi menjadi yang terbaik, sebab geliat masyarakat dan aparatur desa untuk terus membangun menjadi motivasi bagi kami semua,” tandasnya. (ver)

Tags :
Kategori :

Terkait