Angin Kencang, Rumah Janda Tua Ambruk

Kamis 22-12-2016,09:30 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SIDOMULYO -  Angin kencang yang melanda wilayah Sidomulyo sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (21/12) kemarin membawa bencana bagi Mistri (60). Angin yang bertiup dengan kencang pada tengah malam itu, membuat rumah warga Dusun Damar Agung, Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo ini ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, rumah berukuran 4x6 meter yang terbuat dari geribik bambu itu rata dengan tanah. Kedua penghuni rumah itu yakni Mistri (Janda Tua) beserta anaknya Sunarti (25) berhasil diselamatkan warga. “Pukul 01.00 WIB, memang terdengar suara gemuruh seperti ada bangunan yang rubuh, “ kata Ridwan (35) kepala Dusun DamarAgung saat ditemui Radar Lamsel, Rabu (21/12) kemarin. Dikatakan Ridwan, lokasi kejadian memang tidak jauh dari kediamannya. Hanya berjarak satu rumah untuk sampai ke rumah korban. Mendengar suara gemuruh tersebut, lanjutnya, dirinya bergegas keluar rumah. “Saat keluar rumah sudah banyak debu. Mungkin debu itu akibat bangunan yang runtuh menimpa tanah, kemudian keyakinan saya langsung tertuju pada rumah Mistri salah seorang janda tua yang hidup bersama anaknya,” kata Ridwan. Mendengar suara teriakan minta tolong, Ridwan bergegas menyingkirkan puing-puing bangunan yang menimpa Mistri. Beruntung Mistri dapat diselamatkan, sementara Sunarti tidak mengalami luka sedikitpun walaupun tertimpa atap dan dinding yang terbuat dari geribik itu. “Saat sedang menolong ibunya, saya kaget. Sunarti tiba-tiba berdiri dan muncul dari reruntuhan bangunan itu sementara ibunya menderita luka dibagian kaki dan pinggul,” tutur Ridwan. Diketahui, selain seorang janda tua Mistri hidup bersama anaknya Sunarti yang memiliki keterbelakangan mental. Akibat musibah tersebut, kata Ridwan, pihaknya dibantu warga sekitar langsung melarikan korban ke klinik kesehatan terdekat. “Usai menolong ibunya, saya langsung menuju Sunarti. Pada malam itu langsung saya terangi dengan lampu senter apakah ada luka-luka. Ternyata anaknya tidak mengalami luka sedikitpun, meski tertimpa reruntuhan,” paparnya. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Pasalnya rumah berukuran 4x6 itu memang sudah layak mendapatkan perhatian dan perbaikan dari pemerintah. Terpisah, Kepala Desa Sidodadi Rahmat Witoto membenarkan bahwa musibah yang terjadi menimpa salah seorang warganya. “Mendengar laporan dari Kadus, saya langsung ke Tkp,” ujar Rahmat Witoto. Lebih lanjut orang nomor satu di Sidodadi itu mengatakan, akan mengerahkan warganya untuk gotong-royong memperbaiki rumah korban yang rata dengan tanah. “Untuk rumah korban, warga dan aparatur desa akan kami kerahkan,” ujarnya. Melihat kondisi itu, Rahmat Witoto mengaku akan meringankan beban yang sedang menimpa korban. Dia pun tak menutup pintu bagi siapa saja yang terketuk hatinya untuk membantu seorang janda dan anaknya yang memiliki keterbelakangan mental. “Sudah menjadi tanggungjawab saya, karena itu merupakan warga Sidodadi. Bagi yang ingin membantu korban tentunya kami juga ikut berterimakasih,” tandasnya. (ver)

Tags :
Kategori :

Terkait