Perbaikan Jalan Rantau Minyak Tak Sesuai Harapan

Jumat 23-12-2016,10:50 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

CANDIPURO – Jalan Kabupaten yang menghubungkan Desa Rantau Minyak menuju Batuliman Indah, Kecamatan Candipuro kembali menjadi sorotan sejumlah pihak. Pasalnya, perawatan jalan tersebut hanya ditimbun menggunakan material sabes. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, jalan sepanjang 5 kilometer yang menjadi akses utama kedua desa itu rusak parah sejak dibangun tiga bulan lalu. Setidaknya ada puluhan lubang akibat buruknya kualitas jalan. Pada masa perawatan jalan tersebut hanya ditimbun menggunakan sabes bukan hotmix atau sejenisnya. Sekretaris Lembaga Independent Pemantau Anggaran Negara (LIPAN) Alimin, S.Ag berkomentar tentang ulah rekanan nakal dan abal-abal tersebut. Dikatakannya, proyek yang menelan dana miliaran rupiah tersebut tak sesuai harapan masyarakat banyak. “Jalan ini merupakan akses penghubung dua desa, penopang perekonomian warga. Rekanan seharusnya memberikan perawatan sepadan dengan besaran nilai proyek,” ujar Alimin. Alimin menyebutkan, rekanan abal-abal dan nakal seperti ini memang marak di Kabupaten Lampung Selatan dengan tidak memperhatikan kualitas. Dengan kondisi ini, masyarakat dan pemerintah yang menanggung kerugiannya. “Lihat saja kondisinya saat ini, hanya ditimbun menggunakan sabes. Seharusnya timbunan menggunakan hotmix atau aspal,” tegasnya. Hal senada juga dikeluhkan Riswan (30) salah seorang pengguna jalan. Dikatakan, jalan yang baru dibangun itu rusak akibat buruknya kualitas material. “Seharusnya perbaikan pada masa perawatan jangan menggunakan sabes,” harap dia. Jika menggunakan sabes, lanjut Riswan, utamanya pengendara motor sangat kesulitan. Sebab, jalanan seolah menjadi licin dan siap menumbangkan pengendara motor jika tidak berhati-hati. “Jalan bukan tambah bagus tapi tambah rusak dan membahayakan,” imbuhnya. Melihat kualitas jalan yang asal-asalan, Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainuddin Hasan, M.Hum, melarang penyuplai aspal hot mix yang tidak berkualitas untuk masuk diwilayah Lamsel. “Kita tidak ingin lagi ada bahan bangunan yang asal-asalan tidak punya kualitas menyuplai barang ke Lamsel. Semua yang bisa masuk ke Lamsel harus bersertifikasi. Termasuk juga perusahaan cor beton dan lainnya,”tutupnya. (ver)

Tags :
Kategori :

Terkait