Gunawan Meneteskan Air Mata, Zainudin Minta Lapas Kalianda Ditingkatkan
Kamis 05-01-2017,08:59 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Dari Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kalapas Klas IIA Kalianda
Serah terima jabatan (sertijab) Kepala Lembaga Permasyarakatan (lapas) Klas IIA Kalianda haru biru. Kepindahan Kalapas Gunawan Sutrisnadi, Bc. IP., S.Sos., M.M., diiringi tetesan air mata dari kalangan petugas lapas. Seperti apa ?
Laporan Idho Mai Saputra, KALIANDA
Kemarin, tepat empat tahun 10 bulan dan 27 hari Gunawan menjabat sebagai Kalapas Klas IIA Kalianda yang berada di Jalinsum Desa Negeri Pandan, Kecamatan Kalianda.
Ya, itu merupakan hari terakhir dirinya mengemban tugas salah satu lapas yang berada di Bumi Khagom Mufakat ini. Tidak ada kegitan meriah dalam acara sertijab tersebut mengiringi kepindahannya ke Lapas Kelas IIA Bogor, Jawa Barat. Hanya sekedar kegiatan seremonial yang biasa digelar di sejumlah instansi pemerintahan lain.
Hadir Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan, Kapolres Lamsel AKBP Adi Ferdian Saputra, SIK, Ketua DPRD Lamsel H. Hendry Rosyadi, SH dan sejumlah jajaran Forkopimda dan pejabat lapas di Provinsi Lampung.
Namun, kegiatan itu berlangsung begitu khidmat. Tampak para tamu undangan mencermati satu demi satu prosesi sertijab yang memang selalu dilakukan saat pergantian jabatan di sebuah lapas.
Mulai dari penyerahan memori tugas, penyerahan cindera mata hingga ditutup dengan salam perpisahan dari para kerabat kerja hingga rekan diluar profesinya.
Suasana berubah haru ketika Gunawan menyampaikan kata perpisahannya bersama sang istri. Meski tidak sampai menitihkan air mata, namun kesedihan tampak terlihat jelas dari raut wajahnya.
Apalagi, terdengar dari suara nya yang mulai sedikit merendahkan nada saat menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran.
“Maaf apabila selama menjabat dan bergaul terdapat kesalahan dan ada tingkah laku yang kurang berkenan. Karena, memang saya menjabat di Kalianda cukup lama, hampir lima tahun,”ujar Gunawan.
Menurutnya, selama menjabat di Lamsel banyak kenangan yang telah dilalui. Begitu juga terdapat berbagai tantangan selama memimpin di lapas tersebut.
Namun, semuanya bisa dilewati karena sinergitas di dalam kalangan pegawai lapas dan juga pemerintah. “Ini berkat semua jajaran pemerintahan sangat peduli dengan keberadaan lapas. Sehingga, selama ini di lapas Kalianda tidak pernah terdapat permasalahan. Ini berkat kerjasama semua pihak dan kerja keras jajaran. Ini juga berkat doa dari semua jajaran,”imbuhnya.
Dia juga mengucapkan rasa terimakasihnya kepada warga binaan yang telah menaati berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku.
“Ini juga karena kinerja karyawan lapas Kalianda yang cukup solid. Kalian semua yang hebat. Saya hanya membina. Lanjutkan apa yang telah kalian lakukan selama ini. Agar, lapas Kalianda tetap menjadi kebanggaan masyarakat,”tutupnya.
Kalapas Kalianda yang baru Muchlis Adjie, Bc. IP., S.H., M.Si., meminta bimbingan dari berbagai pihak dalam menjalankan tugasnya kedepan. Sebab, dirinya mengaku tidak bisa bekerja sendiri tanpa didukung oleh semua jajaran.
“Saya ijin bergabung di Lamsel. Saya butuh kerjasama dan suport dari seluruh jajaran internal dan pemerintah. Seperti yang sudah di galang dengan pimpinan sebelumnya.Mudah-mudah bisa lebih baik lagi. Berikan hal yang sama seperti pimpinan yang lama,”singkat Muchlis.
Sementara itu, Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan berharap ada peningkatan di tubuh lapas Kalianda menjadi lebih baik lagi. Sebab, dia menilai banyak yang perlu diperbaiki di lapas Kalianda khususnya sarana dan pra sarana.
Sebab, dari data yang sampaikan oleh Kalapas jumlah warga binaan di Lapas Kalianda mencapai 700 orang. Hal tersebut, kata Zainudin, tergolong telah melebihi kapasitas.
“Tadi saya sudah berbincang dengan Kadiv Pemasyarakatan Kemenkum-HAM Wilayah Lampung Giri Purbadi agar bagaimana Lapas disini maupun di Indonesia perlu ada perbaikan. Karena, sudah tidak memungkinkan,”ungkap Zainudin saat diwawancarai sejumlah awak media.
Dia menambahkan, perlu ada perubahan pola pembinaan terhadap seluruh warga binaan. Agar, mereka tidak akan kembali ke tindakan krimial apabila sudah keluar dari lapas.
“Makanya, perlu kita fikirkan agar menjadikan warga binaan ini manusia yang dimanusiawikan. Mungkin bisa dilatih sebagai tukang atau apa selama di dalam lapas. Agar, setelah bebas dia bisa membuka lapangan pekerjaan dan jauh dari dunia kriminal,”pungkasnya. (idh)
Tags :
Kategori :