SIDOMULYO – Meski hujan yang turun sejak beberapa pekan terakhir cukup tinggi. Kondisi tanah dilahan pertanian, masih cukup keras dan belum bisa di olah dengan baik. Namun petani tidak lantas menunggu begitu saja dan lahan pertanian mulai diolah dengan cara dibajak menggunakan handtractor. Sumadi (50) petani di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo mengatakan, pengolahan tanah dengan cara dibajak, agar tanah mudah diolah kembali saat akan menghadapi musim tanam. Sehingga tanah yang akan dicampur dengan pupuk kandang, akan cepat meresap dan kembali subur. “Daripada dibiarkan begitu saja, lebih baik kita olah dulu biar tanahnya ambrar. Karena tanah yang sebelumnya kering, harus diolah dan dicampur dengan pupuk kandang atau pupuk organik. Kalau sudah begitu, saat tanam nanti tanahnya menjadi gembur dan subur terhadap tanaman,”kata Sumadi, Kamis (19/11). Lain halnya dengan petani lainnya yang memanfaatkan lahan bero dengan menanam tanaman semangka. Saat ini tanaman semangka tumbuh subur dan mendapatkan hasil yang melimpah saat panen. Hal tersebut juga didukung oleh kebutuhan air dari sumur bor yang ada disekitar lahan. “Kami coba tanam semangka dilahan yang kosong dan hasilnya cukup lumayan. Tanah ini kita sewa dari petani dan nanti setelah akan tanam padi rendeng kita kembalikan. Memang lahan disini sebenarnya cocok untuk tanaman semangka. Tetapi itu tadi, harus ada dukungan air dari sumur bor,”ujar Pak Min panggilan pria paroh baya yang mengaku dari Lampung Tengah. Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kecamatan Sidomulyo dan Way Panji, Hi. Suprayitno mengatakan, saat ini sebagian petani sudah mulai mengolah lahan dengan cara membersihkan lokasi dan membajak lahan. “Petani tinggal menunggu hujan dan kalau tanahnya sudah basah bisa dioleh dan ditanami. Kemungkinan bisa segera tanam di akhir tahun ini, kalau airnya cukup memadai. Namun, dukungan lain berupa perbaikan saluran air dari Bendungan Way Katibung ke lahan pertanian terus diupayakan perbaikan,”kata Suprayitno. (gus)
Tanah Masih Keras, Petani Mulai Bajak Lahan
Jumat 20-11-2015,09:48 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :