Kepala BKD Ingatkan TKS Pekerja Sukarela

Selasa 21-02-2017,09:27 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Keluhan tenaga kesehatan yang berstatus Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang hingga kini tak kunjung menerima upah lantaran kekosongan jabatan Kepala UPT Puskesmas, sepertinya tidak membuat Pemkab Lampung Selatan iba. Bahkan, Pemkab menilai TKS adalah tenaga kerja yang sudah semestinya tidak mengharapkan imbalan atau upah. Itu ditegaskan Kepala BKD Lamsel Akar Wibowo, SH., saat ditemui Radar Lamsel di Kantor Bupati Lamsel, kemarin. Dia menegaskan, saat ini sebagian besar jabatan penting telah dikukuhkan atau dilantik secara langsung oleh Bupati H. Zainudin Hasan. Sehingga, tidak terdapat permasalahan intern di birokrasi pemerintahan. “Sekarang sudah ada ratusan yang dilantik mulai jabatan Sekretaris dan Kabid. Jadi tidak ada masalah lagi. Kalau toh memang TKS mengeluh belum gajian karena tidak ada UPT, itu karena TKS adalah pekerja sukarela. Berbeda dengan Honor Dinas ataupun Honor Daerah. Jadi, jangan mengharapkan gaji,”ungkap Akar. Selain TKS, hak tenaga medis berupa imbalan atau upah dari kinerjanya juga belum bisa dibayarkan akibat kekosongan jabatan Kepala UPT Puskesmas. Namun, Akar menilai hal itu bukan menjadi permasalahan yang menghambat roda pemerintahan. “Itu kan bisa dicairkan nanti bulan berikutnya kalau sudah ada Kepala UPT Puskesmasnya. Misalnya klaim biaya persalinan dari BPJS atau lainnya. Uangnya tidak akan hilang. Secara bertahap, nanti bakal di lantik jabatan kosong lainnya,”tutupnya. Pernah diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mulai dirongrong keluhan oleh jajarannya. Pemicunya kekosongan jabatan eselon III dan IV pada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemkab Lamsel. Kekosongan itu membuat sejumlah pembayaran tersendat. Salah satunya honor tenaga kesehatan yang ada di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Gara-gara belum definitifnya Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan, honor tenaga kesehatan selama dua bulan belum dibayar. Mereka mulai mengeluhkan kondisi itu. Sebab, selama dua bulan terakhir mereka mengaku menggunakan uang tabungan untuk kebutuhan transportasi kerja dan hidup. “Masalahnya uang tabungannya sudah habis. Kalau saja belum, kami juga tak mengeluh. Kami juga tidak tahu kapan honor kami bisa keluar. Dua bulan kerja kami belum mendapatkan hak,\"kata salah seorang Tenaga Medis disalah satu Puskesmas kepada Radar Lamsel sambil meminta namanya dirahasiakan.(idh)

Tags :
Kategori :

Terkait