Bulog Lampaui Target Serapan Beras

KALIANDA – Penyerapan beras dari petani yang tersimpan di gudang badan urusan logistik (Bulog) Kalianda hingga Maret 2017 telah melampaui jumlah dari yang ditergetkan. Berdasarkan catatan pihak Bulog Kalianda serapan beras dari para petani di Kabupaten Lamsel saat ini sudah mencapai 25.741 ton dari target sebanyak 24 ribu ton. Kepala Bulog Kalianda Riki Febriady mengatakan, tercapainya target serapan beras tersebut berkat adanya kerja sama antara petugas Bulog Kalianda dengan tim buru serapan gabah Kabupaten Lamsel yang diketuai Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setkab Lamsel dengan beranggotakan petugas dari Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan Lamsel, serta personil TNI-AD dari Kodim 0421/Lamsel. “Alhamdulillah, berkat adanya kerja sama ini maka target pembelian gabah kering panen (GKP) dari para petani diwilayah Lampung Selatan yang kami lakukan sejak tahun 2016 lalu telah tercapai, bahkan hingga Maret 2017 ini jumlahnya mengalami over target,” ujar Riki kepada Radar Lamsel di Kalianda, Rabu (8/3), kemarin. Dijelaskannya, untuk harga pembelian gabah kering panen ini, pihaknya menentukan harga berdasarkan harga pembelian pemerintah (HPP) sesuai Intruksi Presiden (Inpres) No. 5 tahun 2015 tentang, kebijakan perberasan. “Gabah kering panen ini kami beli seharga Rp3.700 per kilo gram dengan kadar air maksimal 25 persen dan hampa kotoran maksimal 10 persen. Lalu, untuk gabah kering panen di tingkat penggilingan itu harganya sebesar Rp3.750 per kilogram dengan kadar air maksimal 25 persen dan hampa kotoran maksimal 10 persen,” jelasnya. Untuk harga pembelian gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan, lanjut Riki, itu telah disesuaikan dengan HPP sebesar Rp4.600 perkilo gram dengan kadar air maksimal 14 persen dan hampa kotoran maksimal 3 persen, lalu untuk harga pembelian GKG di gudang Bulog sebesar Rp4.650 per kilogram dengan kadar air maksimal 14 persen dan hampa kotoran maksimal 3 persen. “Sementara untuk harga pembelian beras di gudang Bulog Kalianda itu seharga Rp7.300 per kilogram dengan kadar air maksimal 14 persen dan butiran patah maksimal 20 persen dan derajat sosoh maksimal 95 persen,” pungkasnya. (iwn)