PENENGAHAN – Petani bawang merah di Kecamatan Penengahan bisa tersenyum sumringah. Pasalnya, harga bawang merah mulai mengalami peningkatan dari harga sebelumnya yakni Rp17 ribu perkilogram. Syarifuddin (42), salah satu petani bawang merah di Desa Ruangtengah, Kecamatan Penengahan mengatakan, peningkatan harga bawang merah ditingkat petani memberikan keuntungan tersendiri bagi petani bawang merah. Menurutnya, meningkatnya harga bawang merah disebabkan minimnya pasokan dari luar daerah. Dia mencontohkan, daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Brebes. Dikatakan, banjir yang melanda Kabupaten Brebes menyebabkan ribuan hektar lahan bawang merah gagal panen. “Kita tahu kalau di Brebes yang merupakan salah satu daerah penghasil bawang merah dan menyuplai ke daerah lain sedang dilanda banjir. Ada ratusan hektar tanaman bawang gagal panen akibat banjir yang melanda. Itulah salah satu penyebab harga bawang disini meningkat,” kata Syarifuddin, kemarin. Meskipun kualitas bawang pada musim hujan ini tidak terlalu bagus, kenaikan harga bawang itu akan membantu petani. “Sekarang harga bawang dipetani Rp 22 ribu, harga bawang dipasaran mencapai Rp 30 ribu lebih. Memang cukup tinggi, tapi saya yakin ini akan bertahan cukup lama seiring tidak adanya pasokan bawang dari luar,” ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan Suhardi (38) petani lainnya. Bahkan dirinya menganggap banjir yang melanda ribuan hektar lahan bawang di Brebes memang menjadi berkah tersendiri bagi petani bawang di Lamsel. “Memang tidak dipungkiri mas, banjir disana yang menyebabkan melonjaknya harga bawang disini,” katanya. Dia melanjutkan, dengan meningkatnya harga bawang memang menjadi keuntungan tersendiri bagi para petani. “Yang menjadi korban atas kenaikan harga bawang tersebut adalah masyarakat. Tapi itu sudah menjadi hukum ekonomi, karena barang yang langka pasti mahal,” pungkasnya. (rnd)
Petani Senang Harga Bawang Merah Naik
Kamis 23-03-2017,08:59 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :