KETINGGALAN gaya atau ketidaktahuan sesuatu yang sedang booming di zaman sekarang menjadi momok yang patut dihindari kaum remaja kebanyakan. Itulah yang mendasari Desi Wulan Sari, muli asal Bakauheni. Menurutnya tidak semua yang Nge-hits harus diikuti, sebaliknya tidak semua yang Nge-hits harus dihindari. “Ya pintar-pintar saja memilahnya, kalau tidak ikut sama sekali salah-salah dianggap katrok, ndeso dan lain sebagainya,” ujarnya sambil tersenyum tipis saat dijumpai Radar Lamsel, Kamis (23/3) kemarin. Kebiasaan anak muda mulai dari olahraga, hangout, bicara perihal gadget hingga merembet pada stalking si Dia misalnya. Semua harus pada takaran yang wajar saja. Bicara urusan olahraga, gadis kelahiran 11 Desember 1995 itu menilai perkembangan oahraga saat ini menjadi trend tersendiri dikalangan anak muda. Mulai dari jogging, fitness hingg car free day atau jalan sehat bisa menambah keakraban tersendiri tanpa mengesampingkan kesehatan yang sudah pasti didapat. “Anak muda saat ini mendadak jadi senang car free day,, jalan sehat atau ikut fitnes untuk menambah kepercayaan diri pada bentuk tubuh mereka. Tapi selama itu banyak manfaat kenapa tidak?,” ungkap Desi sapaan akrabnya. Mahasiswi Universitas Saburai Bandar Lampung yang juga hoby bermain volley ball itu mengaku suka hengout atau berkumpul bersama teman-teman. Bila diambil dari segi positifnya itu amat bagus, sebab kebersamaan bersama teman-teman akan jarang didapat ketika lulus kuliah. “Kalau sudah lulus kuliah pasti susah untuk sekedar kumpul bareng, yang saya tidak setuju dari hangout terlalu pilih-pilih tempat atau yang tidak sesuai dengan isi dompet,” katanya lagi. Posting vidio atau upload foto? Dara cantik berhijab ini sedikit malu-malu saat Radar Lamsel, menyodori pertanyaan tersebut. “Pada dasarnya semua wanita sama kalau bicara soal foto atau vidio, yang membedakan hanya batasan saja, ada yang lebih suka terlihat seksi ada pula yang menjadikan foto sebagai informasi kegiatan yang sedang dilakukan,” kata dia. Bicara soal foto atau vidio tentu ada kaitannya dengan gadget sebagai alat pendukung. Sebara penting gadget, apakah harus yang mewah dan canggih? Desi mengatakan jangan sampai melupakan oreintasi utama gadget tersebut. “Keutamaan gadget mempermudah komunikasi digital saat ini, kalau punya dana lebih untuk memiliki gadget yang canggih ya, sah-sah saja. asal jangan memaksakan kehendak,” ujar Mahasiswi semester IV Ekonomi Manajeman ini. Sementara untuk urusan stalking drinya kurang setuju atas kebiasaan anak muda yang satu ini. Dengan kata lain ‘kepo’ amat tidak penting bagi kehidupannya. “Kalau stalking saya rasa tidak penting, Nge-hits boleh asal jangan katrok, kalau tidak stalking kan tidak katrok,” paparnya melepas tawa.(ver)
Jangan Katrok!
Jumat 24-03-2017,08:48 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :