TAK mudah menjadi seorang penyiar. Selain wajib memiliki knowledge (pengetahuan’red) yang luas, juga harus pandai berinteraksi dan berkomunikasi. Modal cuap-cuap dihadapan microphone saja itu tak cukup. Bahkan bagi para penyiar yang cuma punya modal suara yang easy listening yang didengar para pendengar pun belum cukup. Demikian sharing Ayu Andara kepada Radar Lamsel di Kota Kalianda, kemarin. Menurut gadis kelahiran Kalianda 27 Mei 1990 ini modal suara yang khas tak melulu menjadikan seorang penyiar sukses dalam kariernya. “Harus diimbangi dengan pengetahuan dan style berkomunikasi yang mapan. Baru bisa melambung,” ungkap Ayu. Ayu memang menggeluti dunia broadcasting. Saat ini ia bergabung dengan 103.9 FM Hits Radio Bandung. Menurut dia bergelut di dunia siaran itu sangat mengasyikan. Apalagi bagi orang yang memang menyukai beragam jenis musik. Karena seorang penyiar radio bisa memberikan warna hiburan bagi masyarakat pendengar. Bagi Ayu penyiar adalah profesi yang menarik dan mengasyikan. Selain bisa menghibur orang, penyiar juga mempunyai peran sebagai orang yang bisa untuk diajak berbagi cerita atau curhat. “Kalau lagi siaran malam, wah itu merupakan suatu kewajiban untuk melayani pendengar yang ingin curhat. Sambil mendengarkan curhatan mereka, penyiar juga harus bisa memberikan problem solving,” kata dia. Nah, kemampuan pengetahuan ini yang dibutuhkan seorang penyiar tatkala mereka dihadapkan pada persoalan-persoalan hidup. “Harus punya banyak kebisaan deh,” ungkap dia. Sejak kecil Ayu memang hobi didunia hiburan. Bahkan karena hobinya itu ia memilih profesi sebagai penyiar radio. Meski begitu ia mengaku pernah menjadi seorang penyanyi. “Kalau musik saya hobby, tapi kalau untuk nyanyi wah suaranya kurang bagus. Makanya lebih banyak memilih cuap-cuap saja di depan mic menjadi penyiar radio,” pungkasnya. (iwn)
Bukan Cuma Cuap-cuap
Jumat 31-03-2017,09:14 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :