CANDIPURO – Krisis keamanan di Lampung Selatan terus menghantui masyarakat. Kali ini nasib sial menimpa Amini (34), salah seorang staff UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Candipuro. Amini hanya bisa gigit jari usai kendaraan yang diparkir didepan kantor tempatnya bekerja digondol maling, Kamis (30/3). Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, kejadaian berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB. Kala itu Amini tengah sibuk dengan pekerjaannya di Kantor UPT Dinas Pendidikan Candipuro yang bersebelahan dengan Kantor Kecamatan Candipuro. Mendengar ada suara kendaraan, korban bergegas mengecek ke lokasi parkir. Benar saja, Honda Beat berwarna putih dengan nomor polisi BE 5396 OU miliknya sudah raib dibawa maling. Eka (24), sakasi mata yang rumahnya tepat didepan kantor UPTD Candipuro menerangkan sejak pukul 08.00 WIB memang ada gerak-gerik mencurigakan dua orang asing menggunakan motor matic. “Memang dari pagi ada dua orang asing mondar-mandir, tapi saya tidak curiga mungkin itu tamu,” ujar Eka kepada Radar Lamsel, Kamis (30/3) kemarin. Belum jelas ciri-ciri dua orang pelaku yang diduga membawa motor milik Amini. Namun kejadian ini menambah keresahan masyarakat terkait situasi keamanan yang makin hari semakin mengkhawatirkan. Sementara Amini hingga kini belum melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolsek Candipuro. Entah faktor apa yang melatar belakangi dirinya tidak melapor ke pihak yang berwajib. “Memang situasi dilokasi perkantoran setiap harinya tampak lengang,” ujar Amini. Dibagian lain Camat Candipuro Wasidi SE mengakui tindak kriminalitas di Candipuro saat ini terus berkurang. Namun kasus yang dialami staff perkantoran Candipuro itu merupakan musibah. Sebab, kata Wasidi, kendaraan dalam keadaan terkunci stang. “Ini musibah, dan memang menjadi perhatian kita semua untuk lebih peka terhadap keamanan,” singkatnya. Keresahan warga Candipuro terkait maraknya kasus Pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) seolah menjadi masalah tahunan yang tak ada solusinya. Sumber Radar Lamsel mengungkapkan, jika motor yang hilang dicuri bisa ditebus kembali dengan uang tunai. “Motor yang hilang bisa ditebus, ketimbang melapor ke penegak hukum akan lebih cepat jika ditebus langsung,” ujar Sumber yang mewanti agar namanya tak dikorankan. Jika sudah begini, krisis keamanan di Lamsel patut dipertanyakan?, ruang gerak pelaku kriminalitas tak lagi kenal tempat baik dikota hingga ke pelosok desa. Masih hangat ditelinga kasus penodongan yang menimpa Alan (18) dan Akil (18) warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan. Dijantung Kota Kalianda di area Masjid Kubah Intan Sabtu (25/3) sekira pukul 22.00 WIB. (ver)
Krisis Keamanan Terus Menghantui Warga Lamsel
Jumat 31-03-2017,09:15 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :