Lampung jadi Pemasok Beras Jabodetabek

Senin 10-04-2017,08:47 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Ridho : Eksploitasi Pertanian, Beri Pelatihan Bagi Petani

SIDOMULYO – Sebagai salah satu provinsi yang diproyeksikan menjadi lumbung pangan, Lampung kian mantap menjadi pemasok beras ke Jakarta, Bogor , Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, untuk Wilayah Jabodetabek, Provinsi Lampung sukses mengirim 175 ton beras premium per bulan. Pencapaian itu melebihi pemakaian lokal di Lampung yang mencapai 100 ton per bulan. Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mengatakan, Lampung sebagai dapurnya Indonesia pemasok pangan telah bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta sebagai mitra. Pasalnya, kedua Pemprov ini tengah menjalin kerjasama yang baik terkait pasokan beras. “Kita terus berupaya untuk mengeksploitasi hasil pertanian Lampung, tentunya dengan terus memperhatikan para petani dengan memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan hasil penen,” kata Ridho Ficardo saat Rembug Tani Jaya di Lapangan Sidomulyo, Minggu (9/4) kemarin. Selain pelatihan kata Ridho, tindakan pasca panen seperti pemberian alat pertanian yang portable dan menjaga stabilitas harga dari petani ke penampung. “Pemerintah juga terus menjaga stabilitas harga agar predikat Lampung sebagai dapurnya Indonesia benar-benar berdampak pada petani,” ujar suami dari Yustin Ficardo ini. Menjadikan Lampung sebagai pemasok beras ke Jabodetabek bukan tanpa kendala. Sebab, sebagian besar petani di wilayah Candipuro, Sidomulyo, hingga Palas lebih memilih menjual hasil panen ke luar daerah seperti Karawang. Harga jual rendah di Lampung disinyalir melatarbelakangi petani lebih memilih tindakan tersebut. Menanggapi hal tersebut orang nomor satu di Lampung itu membenarkan persoalan tersebut. Upaya untuk meminimalisir hal tersebut diakui Ridho sudah menjadi pembahasan antar kedua Pemprov, Lampung dan DKI Jakarta. “Sempat menjadi pembahasan, antar kedua pemprov. Pemprov DKI sebelumnya mengkalim mendapat distribusi beras dari Karawang, padahal yang dari Karawang itu dari Lampung,” ujar Ridho Ficardo. Lebih lanjut Ridho mengatakan, dalam waktu dekat persoalan ini akan kembali dibahas. Langkah-langkah tersebut sambungnya, sudah mengarah ke persoalan itu. “Memang salah satu yang jadi perbincangan ya, persoalan ini. Segera akan kami bereskan,” ujarnya. (ver)  
Tags :
Kategori :

Terkait