MENJADI anak rantau bisa dibilang gampang-gampang susah. Karena anak rantau harus pintar-pintar mengatur keuangan dan mempergunakan uangnya dengan sebaik mungkin. Jika tidak, maka akan menjadi serba susah dan serba salah. Itulah sedikit cerita yang diungkapkan oleh gadis cantik bernama Yurika Novalia saat berbincang dengan Radar Lamsel, kemarin. Dalam perbincangan santai itu, Yurika menceritakan sedikit pengalamannya menjadi anak rantau. Menurut pandangannya, tak sedikit anak rantau yang seringkali terlena untuk menghabiskan uangnya ke tempat-tempat nongkrong yang terkini atau banyak dikunjungi oleh anak-anak muda jaman sekarang. “Bahkan mereka membeli barang-barang yang bermerk hanya untuk sekedar menunjukan bahwa mereka bisa mengikuti trend yang sedang berkembang,” kata Yurika. Menurut Yuri, sapaan akrab Yurika, hal-hal tersebut yang dianggap sebagai pemicu keborosan bisa terjadi. Sehingga banyak anak rantau yang benar-benar tak fokus dalam melanjutkan pendidikannya. Yuri mengaku pernah menjumpai permasalahan tersebut dan berhasil melewatinya. “Yang penting kita harus buat jadwal dan rincian pengeluaran aja. Contohnya, buatlah jadwal dan setiap pengeluaran biaya makan, biaya transportasi, maupun biaya kebutuhan badan, kita perlu membuat rincian mengenai biaya-biaya itu,” katanya. Dengan merinci setiap pengeluaran, lanjut gadis berzodiak Scorpio ini, seseorang akan memiliki acuan bahwa rincian itulah yang berperan sebagai pengatur dalam keberlangsungan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dengan membuat jadwal makan pengeluaran kita akan teratur dan terarah. “Lalu, pisahkan uang saku sesuai kebutuhan. Kita perlu meletakan uang saku yang kita miliki di masing-masing tempat yang berbeda didalam dompet,” lanjutnya. Apabila itu tidak dilakukan, lalu kita meletakan uang saku kita menjadi satu didalam dompet. Tidak menutup kemungkinan jika seseorang itu akan terus merasa bahwa uang yang dimiliki masih ada dan terus ada. “Sehingga kita akan terlena dan sedikit lupa diri ketika hendak membeli atau membayar sesuatu,” pungkas mahasiswi STKIP PGRI Bandarlampung ini. (rnd)
Kalau Bisa Hemat, Kenapa Harus Boros?
Selasa 30-05-2017,02:36 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :