Duh… Jalan Kabupaten Rusak Lagi

Selasa 06-06-2017,08:47 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Lalu lalang kendaraan berat kembali merenggut jalan kabupaten. Kali ini jalur penghubung Kecamatan Kalianda menuju Kecamatan Way Panji amblas. Belum diketahui apa penyebab rusaknya jalan dengan kondisi hanya menyisakan bebatuan dan tanah merah. Namun menurut keterangan warga setempat jalur itu kerap dilalui kendaraan berat milik rekanan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). “Awalnya memang sudah rusak mas, tapi belakangan ini kan di Sukatani banyak lahan yang terkena penggusuran JTTS. Banyak alat berat lewat jalur ini,” kata Endar (23) warga Desa Sukatani, Senin (5/6) kemarin. Selain disinyalir rusak akibat dilalui kendaraan proyek, Endar menuturkan, penggusuran pasar Sukatani beberapa waktu lalu menjadi penyumbang kerusakan karena alat berat yang didatangkan melalui jalur tersebut. “Selain adanya penggusuran JTTS, perubuhan bangunan pasar Sukatani beberapa waktu lalu, alat beratnya juga lewat sini,” kata dia. Akibatnya, kerusakan jalan kabupaten itu menyebabkan kendaraan harus mengantre untuk dapat melewatinya. Ironisnya kerusakan jalan itu berada tepat di depan Balai Desa Sukatani. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, rekanan JTTS diwilayah Sukatani dinaungi oleh PT. Pembangunan Perumahan (PP). Akan tetapi lahan gusuran berada cukup jauh dari lokasi kerusakan jalan. Dibagian lain, Anggota Komisi C DPRD Lamsel Saiful Anwar berkomentar terkait keluhan warga akibat kerusakan jalan yang semakin melebar. Baik itu dampak dari pembangunan JTTS maupun kondisi jalan yang sudah berumur. “Jika benar kerusakan jalur itu akibat lalu lalang kendaraan proyek, si-pelaku proyek dalam hal ini PP harus cepat ambil sikap. Langsung dibenahi meski hanya bersifat sementara,” ujarnya. Politis dari Fraksi Gerindra ini menyayangkan sikap rekanan JTTS yang tidak memperhatikan dampak dari pembangunan. Dia mencontohkan seperti di Sidomulyo, kendaraan besar dan panjang terparkir dibadan jalan dan masyarakat masih menggunakan jalur tersebut untuk aktifitas sehari-hari. “Kalau rekanan memperhatikan keamanan dan kenyamanan, ya jangan sampai mengesampingkan hak-hak pengguna jalan. Komitmen, bila perlu buatkan jalur alternatif yang steril dari alat berat dan lalu-lalang truk selama proyek JTTS berlangsung,” tandasnya. (ver)

Tags :
Kategori :

Terkait