PENENGAHAN – Proyek nasional pembangunan Tol Trans Sumatera (JTTS) kembali menimbulkan persoalan. Kali ini, sekitar 40 kepala keluarga (KK) di Dusun Persatuan Keluarga Sulawesi (PKS), Desa Penengahan, Kecamatan Penengahan terancam keselamatannya akibat timbunan tanah di wilayah setempat yang rawan longsor. Pantauan Radar Lamsel, timbunan tanah untuk pembangunan JTTS di wilayah tersebut setinggi 6 meter lebih. Warga setempat khawatir timbunan tersebut dapat longsor dan menimbun rumah warga. Pasalnya, saat ini pondasi penahan tanah timbunan ada beberapa bagian yang sudah roboh. Menurut Kepala Dusun (Kadus) PKS Badri, setidaknya ada 13 rumah warga yang berdekatan langsung dengan timbunan tanah tol tersebut. Atas kekhawatiran warga tersebut, pihaknya telah meminta kepada pihak pembangunan ruas jalan tol yakni PT. PP supaya merelokasi warga. Itu dilakukan dengan maksud meminimalisir korban apabila terjadi peristiwa tanah longsor. Namun, pihak rekanan pembangunan JTTS sepertinya tidak menghiraukan keluhan warga. “Kami sudah melaporkan kondisi ini kepada pihak perusahan PT. PP. Mereka hanya janji akan merelokasi. Tetapi pada kenyataannya sampai saat ini belum ada tindak lanjut atau realisasinya. Yang kami khawatirkan, saat ini telah memasuki musim penghujan. Jadi, ancaman bencana longsor semakin tinggi,” ungkap Badri di lokasi, kemarin. Selain bencana longsor, lanjut dia, warga juga khawatir dapat terjadi bencana banjir. Pasalnya, tak jauh dari lokasi timbunan JTTS tersebut terdapat sungai dengan aliran yang cukup deras saat musim penghujan. “Saluran gorong-gorong yang dibuat oleh PT. PP ukurannya sangat kecil, tidak sampai 10 meter. Apabila hujan deras, aliran air dapat berpotensi menenggelamkan sebagian besar rumah warga,” tipalnya. Ia menjelaskan, setidaknya terdapat 40 KK yang tinggal di dusun tersebut sejak tahun 1973. “Warga siap untuk direlokasi ketempat yang lebih aman untuk dijadikan tempat tinggal warga,” tukasnya. Sementara itu, UPTD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rayon II Kecamatan Penengahan Budi Santoso menghimbau kepada masyarakat untuk ekstra berhati-hati dengan kondisi yang ada. Pasalnya, bila terjadi hujan, lokasi tersebut rawan terhadap bencana longsor dan hujan. “Kita ketahui, sekarang ini musim penghujan. Yang kita khawatirkan itu terjadi banjir bercampur lumpur. Makanya kami himbau warga agar warpada dan berhati-hati,” kata Budi. Sementara itu, Asisten Ekobang Setdakab Lamsel Ir. Mulyadi Saleh saat meninjau lokasi tersebut mengungkapkan, pihaknya akan berupaya memediasi warga dengan pihak PT. PP selaku pengembang. Agar, ada jalan keluar dari persoalan yang selama ini menjadi ke khawatiran masyarakat setempat. “Bisa kita lihat bersama langsung tadi kondisinya seperti apa. Memang sangat mengkhawatirkan. Kita akan berupaya secepatnya untuk mempertemukan pihak perusahaan dan warga. Apalagi, warga setempat mengaku siap untuk direlokasi,” pungkasnya. (idh)
Timbunan Tol Ancam Keselamatan Puluhan KK Warga PKS
Rabu 29-11-2017,09:01 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :