Lewat OPM, Pemkab dan Bulog Jual Beras Murah Rp8.500/Kg

Selasa 16-01-2018,09:26 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan bersama pihak Kantor Badan Urusan Logistik  (BULOG) Divre Kalianda menggelar operasi pasar murah (OPM) di Pasar Inpres Kalianda, Senin (15/1) kemarin. Dalam kegiatan OPM yang berlangsung di halaman Kantor UPT Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kecamatan Kalianda itu, pihak Bulog Kalianda menjual beras kualitas medium dan premium untuk masyarakat dengan harga dibawah standar pasar yakni Rp8.500 perkilogram. Pantauan Radar Lamsel, kegiatan operasi pasar murah itu disambut antusias warga yang sedang berbelanja di pasar tersebut. Tidak hanya warga di pasar saja yang membeli, warga yang tinggal di seputaran Kota Kalianda pun ikut berdesak-desakan mengantri agar bisa membeli beras yang ditawarkan dengan harga murah tersebut. Kepala operasional Bulog Kalianda Ismet Tanjung menuturkan, digelarnya kegiatan operasi pasar murah ini  bertujuan untuk menekan tingginya harga beras jenis medium dan premium dipasaran yang saat ini harganya mencapai Rp12.000 - 13.500 perkilogram. “Ini tujuannya untuk membantu warga yang tidak mampu membeli beras di pasaran yang harganya sudah terlampu mahal. Kami bersyukur kegiatan ini (OPM) mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat, karena harga beras yang kami jual memang sangat murah sekali yakni Rp8.500 perkilogram dengan kualitas sama seperti yang dijual para pedagang di pasaran,” ujar Ismet kepada wartawan saat diwawancarai disela-sela kegiatan OPM di Pasar Inpres Kalianda. Dihubungi terpisah Kepala Bulog Kansilog Kalianda Riki Pebriady mengungkapkan secara tegas, kegiatan operasi pasar murah yang dilaksanakan pihaknya bersama dengan Pemkab Lamsel, itu tidak ada kaitannya dengan wacana pemerintah yang akan mengratiskan penebusan beras untuk warga miskin (Raskin) di tahun 2018 ini. “Tidak ada kaitannya mas dengan wacana raskin gratis. Ini menindaklanjuti surat perintah dari Menteri Perdagangan RI, dan kegiatan OPM ini sudah kami jalankan sejak bulan Desember 2017 lalu. Bahkan sudah ada surat perintah dari pak Gubernur dan Bupati Lamsel juga,” ungkap Riki saat dihubungi Radar Lamsel melalui pesan WhatsApp, kemarin. Sementara itu, Rohaya (50) salah seorang ibu rumah tangga yang ditemui tengah mengantri dilokasi gelaran OPM mengaku senang dengan adanya operasi pasar murah yang di gelar oleh Kantor Bulog Kalianda. Menurutnya, kegiatan pasar murah sangat membantu warga yang memiliki penghasilan rendah. “Ya sangat senanglah mas, karena sudah membantu warga yang berpengasilan rendah seperti kami ini. Kalau tidak ada pasar murah seperti ini, kami tidak bisa makan beras karena tidak mampu untuk membeli dipasaran yang harganya sudah selangit. Kami berharap pemerintah daerah bisa terus memperhatikan rakyat kecil seperti kami ini yang kesulitan untuk membeli bahan kebutuhan pokok, karena tingginya harga jual yang ditawarkan pedagang di pasaran seperti harga beras sekarang ini,” harapnya. Sebelumnya diberitakan, Mulai tahun 2018 ini pemerintah pusat menggratiskan bantuan beras untuk warga miskin (Raskin). Dengan adanya informasi tersebut tersebut, maka warga kurang mampu yang mendapatkan jatah raskin tidak perlu lagi harus bersusah payah mencari dana untuk menebus jatah raskin ke petugas penyaluran raskin di masing-masing lingkungan tempat tinggalnya. Kepala Bulog Kansilog Kalianda Riki Pebriady mengaku, informasi mengenai penggratisan raskin bagi masyarakat kurang mampu ini memang benar, namun info tersebut diterima pihaknya baru secara lisan. “Kalau secara tertulis memang belum ada suratnya mas, baru sebatas pemberitahuan lisan saja yang kami peroleh dari pihak kementerian sosial (Kemensos RI). Meski pemberlakukannya dimulai Januari 2018 namun kami belum bisa menyalurkan raskin gratis tersebut sebelum diterimanya surat resmi dari Kemensos,” ujar Riki saat dihubungi Radar Lamsel melalui sambungan telepon, Minggu (14/1) siang kemarin. Riki mengungkapkan, untuk pembagian raskin secara gratis ini masing-masing kepala keluarga (KK) akan mendapatkan jatah sebanyak 10 kilogram. Menurutnya, jumlah tersebut berkurang dari jatah raskin yang pernah diterima oleh warga pada tahun-tahun sebelumnya. “Jatahnya berasnya dikurangi. Sebelumnya masing-masing KK mendapatkan jatah raskin 15 kg, namun untuk tahun ini berkurang menjadi 10 kg. Kerena sudah digratiskan dan warga tidak perlu menebus lagi,” pungkasnya. (iwn)

Tags :
Kategori :

Terkait