KALIANDA – Keamanan Jalinsum disepanjang Kota Kalianda sungguh memprihatinkan. Gencarnya razia rutin yang digelar Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Lampung Selatan ternyata tak mampu menekan pergerakan para pelaku kriminalitas di Jalinsum ruas Kota Kalianda untuk beraksi. Padahal razia yang digelar tersebut hampir setiap waktu. Tak peduli pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari bahkan hingga dini hari. Aktifitas razia yang tak jelas itu mendapat kritik dari DPRD Lampung Selatan. Anggota DPRD Lamsel Al Mualimin berpendapat, razia yang dilakukan Satlantas Polres Lamsel tak juga menyurutkan niat para pelaku kriminalitas beraksi. “Kalau tidak percaya lihat kaca mobil saya. Pecah dilempar orang di Jalinsum ruas Kota Kalianda tepatnya di depan Hotel Negeri Baru Resort (NBR),” ungkap Al Mualimin kepada wartawan disela-sela kegiatan HUT ke-10 Partai Gerindra yang berlokasi di simpang jalur dua Desa Harabanjarmanis, Kecamatan Kalianda, Selasa (6/2/2018) kemarin. Menurut Al Mualimin, kejadian pelemparan batu tersebut terjadi pada Minggu (28/1/2018) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Dia curiga, aksi tersebut merupakan modus operandi para pelaku kriminalitas di Jalinsum. Yaitu dengan cara melempar batu yang pada akhirnya pengemudi menghentikan kendaraannya. “Saat itu yang mengemudikan anak saya. Makanya dia langsung tancap gas. Kalau saya yang bawa, sudah saya hadapi (mereka) itu,” ungkap Al Mualimin. Kejadian tersebut, kata politisi Gerindra ini, sangat membuat dirinya prihatin. Sebab, selain mengalami kerugian jutaan rupiah lantaran kaca mobil Toyoya Inova-nya pecah, peristiwa tersebut sangat mencoreng nama baik daerah. “Apa kata orang luar kalau sampai mereka yang mengalami kejadian ini. Misalkan orang dari Jakarta, Palembang, dan lainnya. Ini harus segera disikapi dan dibenahi. Buat apa razia terus kalau aksi seperti ini tak bisa ditekan,” sesalnya. Dia meminta Polres Lampung Selatan untuk bisa menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di seluruh wilayah Lampung Selatan. “Tolonglah yang seperti ini disikapi dengan serius. Jangan main-main,” ingat Al Mualimin. Senada dengan yang disampaikan Al Mualimin. Anggota DPRD Lamsel lainya, M. Syaiful Anwar juga mempertanyakan output dari kegiatan razia rutin yang digelar Satlantas Polres Lamsel yang tidak berdampak pada penekanan terjadinya tindak kriminalitas diwilayah Lamsel. “Kalau (razia) hanya bersifat administrasi saja, buat apa digelar sampai dini hari? Kayak nggak ada waktu lain saja? Ini harus dipertanyakan. Sebab, yang dikehendaki rakyat itu adalah adanya keamanan dan kenyamanan dimanapun dan kapan pun. Bukan justru menjadi objek video viral di media sosial. Apa mereka tidak prihatin dengan warga yang ditembak kakinya oleh begal belum lama ini?,” sindir Syaiful. Anggota Komisi A DPRD Lamsel yang membidangi urusan pemerintahan dan hukum ini melanjutkan, razia yang digelar Satlantas Polres Lamsel semestinya menjadi wahana untuk menekan tindak kriminalitas yang terjadi diwilayah kabupaten berjuluk Bumi Khagom Mufakat ini. Bukan malah menjadi momok yang ditakuti masyarakat khususnya para pengguna jalan yang hilir mudik setiap harinya. Sebab, banyak kendaraan yang berhenti karena menghindari razia menimbulkan problematika tersendiri. “Jalan raya jadi rusak. Banyak truk-truk besar yang tadinya melaju berhenti karena menghindari razia. Bebannya, membuat jalan kita kriting semua,” ungkap Syaiful. Tak hanya itu. Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Lampung Selatan ini juga menyoroti sikap acuh pihak Satlantas dengan kendaraan-kendaraan mega proyek JTTS dalam pengangkutan tanah diruas Jalinsum Desa Gunungterang. Dilokasi ini, banyak tanah timbunan yang berjatuhan membuat jalanan tak nyaman dilalui. “Jalinsum kita sekarang ini sudah sangat-sangat tidak nyaman untuk dilalui. Sudah berdebu, ancaman para pelaku kriminalitas, jalan kriting, dan lain-lain. Saya harap ini bisa disikapi serius,” pungkasnya. Sayangnya Kasatlantas Polres Lamsel AKP Rafli Y. Nugraha belum bisa dimintai tanggapannya mengenai berbagai persoalan tersebut. Mantan Kasatlantas Polres Lampung Utara ini terkesan cuek dengan berbagai persoalan yang dikeluhkan . Jangankan soal keluhan berkeliarannya para pelaku kriminalitas dijalan raya, konfirmasi Radar Lamsel mengenai video viral pengguna Facebook atas razia yang dikeluhkan karena terkesan mencari-cari kesalahan pengemudi hingga berita ini diturunkan tak juga ditanggapi. Padahal pesan yang disampaikan Radar Lamsel sudah dibacanya. (ver)
Razia Pagi Sampai Dini Hari, Pelaku Kriminalitas Tetap Berkeliaran
Rabu 07-02-2018,00:10 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :