KATIBUNG – Anggota Komisi D DPRD Lamsel Akbar Gemilang mengkritisi pelayanan Puskesmas Rawat Inap (PRI) Katibung. Kritik itu berdasar hasil kunjungan kerja Komisi D ke PRI kebanggaan warga Kecamatan Katibung. Politisi muda Golkar ini menilai tidak adanya jatah makan bagi pasien rawat inap dianggap sebagai bahan evaluasi Komisi D. Sebab menurutnya pasien yang dirawat inap butuh asupan makanan untuk segera pulih dari sakit. “Kedatangan kami kemarin memunculkan beberapa poin, yang paling mencolok memang pasien di PRI Katibung tak ada jatah makan. Sementara di Natar, Jatiagung dan Tanjung Sari saja itu sudah diterapkan,” kata Akbar kepada Radar Lamsel, di Desa Tarahan Kecamatan Katibung, Selasa (13/2) kemarin. Dilanjutkan persoalan ini mesti dikaji ulang sebab katanya ada biaya sebesar Rp 120 ribu perhari untuk operasional ambulance. Kalau dana tersebut dapat dialihkan maka akan sangat bermanfaat untuk asupan makanan pasien rawat inap. “Aperasional Rp 120 ribu untuk ambulance, kalau tidak terpakai maka seyogyanya dialihkan untuk jatah makan pasien rawat inap. Sebab sangat miris kalau pelayanan PRI Katibung tidak terstruktur begini,” terangnya. Sebagai warga Katibung yang memiliki dua PRI Akbar mengaku kecewa dengan pola kerja yang diterapkan penghuni PRI. Pasalnya pada saat Komisi D melakukan Kunker hanya disambut tiga orang petugas yang salah satunya adalah Kepala UPT PRI Katibung. “Jangan dulu bicara melayani dengan hati, kalau hal sederhana seperti ini saja belum terstruktur. Maka kami sangat berharap PRI Katibung berbenah demi masyarakatnya,” ungkap Akbar. Sementara Kepala UPT PRI Katibung Farida belum berkomentar usai disambangi Komisi D DPRD Lamsel. Saat Radar Lamsel mendatangi PRI Katibung yang bersangkutan sudah tidak berada di lokasi. Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Lamsel Yuli Gunawan menegaskan kunjungan kerja (Kunker) ke dua PRI di Lamsel untuk menyerap aspirasi dan mencarikan solusi. Yuli menjelaskan, kunker Komisi D ke PRI Katibung dan PRI Sidomulyo tahun 2018 ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesulitan yang dihadapi oleh petugas PRI dalam melayani kesehatan masyarakat. “Kunker ini dalam rangka menyerap aspirasi penghuni PRI, apakah benar ambulance itu gratis ataukah berbayar? Kemudian persoalan lainnya mulai dari petugas kesehatan juga kami serap,” kata Yuli Gunawan kepada Radar Lamsel, di PRI Sidomulyo. (ver)
Dewan Kritisi Pelayanan PRI Katibung
Rabu 14-02-2018,09:51 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :